Nadine Chandrawinata Berharap Ada Lebih Banyak Polisi Laut

29 Maret 2017 12:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nadine Chandrawinata (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Nadine Chandrawinata (Foto: Munady)
Selebriti sekaligus aktivis lingkungan, Nadine Chandrawinta, ikut prihatin atas kerusakan yang terjadi pada terumbu karang di Raja Ampat akibat melintasnya Kapal Pesiar Caledonian Sky di perairan dangkal.
ADVERTISEMENT
Nadine menuturkan, kerusakan terumbu karang yang mencapai 18.882 meter persegi itu terjadi bukan hanya karena ulah nahkoda kapal tersebut, melainkan karena kurang tegasnya aturan dan penjagaan di laut.
Terumbu Karang di Raja Ampat. (Foto: Dok. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
zoom-in-whitePerbesar
Terumbu Karang di Raja Ampat. (Foto: Dok. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
"Jangan lebih banyak polisi daratnya ketimbang polisi lautnya. Kalau lihat foto yang beredar, kerusakan terjadi sudah bertahun-tahun bukan baru. Artinya sudah biasa jalur itu dilewati," ujar Nadine ketika ditemui di Lippo Mall Kemang.
Kakak Marcell dan Mischa Chandrawinata ini juga merasa khawatir, dengan kehidupan makhluk hidup di bawah laut, karena terumbu karang banyak yang rusak.
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
"Aku fokus ke rantai makananya. Saat rumah kita hancur, kita mau tinggal di mana? Sama kayak kita disaat rumah ikan hancur, ikan makan dari mana? Rugi yah Indonesia menyedihkan," lanjutnya.
Nadine juga mengaku, meski saat ini dirinya memiliki salah satu resort di Raja Ampat, ia tetap menjaga keamanan dan kelestarian alam, khususnya laut.
Nadine Chandrawinata saat ditemui kumparan (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Nadine Chandrawinata saat ditemui kumparan (Foto: Munady)
"Saya selalu menjaga banget resort, kalau mancing radius 50 meter. Kemudian ada juga jalur penerbangan," katanya.
Kapal pesiar Caledonian Sky sepanjang 90 meter yang dimiliki operator tur Noble Caledonia, telah merusak terumbu karang di situs penyelaman yang dikenal sebagai Crossover Reef, Raja Ampat, Propinsi Papua Barat.
Insiden itu telah mengakibatkan kehancuran habitat ekosistem struktural dan mengurangi atau menghilangkan keanekaragaman 8 jenis karang yang ada di Raja Ampat, termasuk acropora, porites, montipora, dan stylophora yang langka dan sangat indah.
ADVERTISEMENT