Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tragedi Kanjuruhan, Penolakan Israel, Hingga Batalnya Piala Dunia U-20
13 April 2023 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Adam Febriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tragedi di Stadion Kanjurahan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 adalah salah satu Insiden kelam dalam dunia sepak bola dan menewaskan hingga 127 orang. Tragedi ini terjadi saat laga pertandingan liga 1 Indonesia yaitu Arema FC Vs Persebaya di Malang.
ADVERTISEMENT
Tragedi Kanjurahan adalah salah satu dampak dari fanatisme buta pendukung dari Arema FC. Ini dibuktikan dengan tidak adanya satupun suporter Persebaya yang hadir menyaksikan laga tersebut. Pihak kepolisian yang menjaga pertandingan memang sudah melarang kelompok suporter Persebaya untuk hadir. Ini adalah sebuah tragedi yang memalukan, fanatisme buta yang mengobarkan ratusan nyawa orang tak bersalah. Hal ini harus dituntut utas pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Pada 29 Maret 2023 FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Tak hanya mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah, FIFA juga bakal menjatuhkan sanksi kepada PSSI, selaku federasi sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keputusan FIFA untuk mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 merupakan buntut dari kasus Kanjurahan serta penolakan masif akan kehadiran Timnas Israel U-20. Hal ini menjadi kesedihan bagi rakyat Indonesia dimana kesempatan Indonesia menjadi panggung internasional ternyata gagal.
Pertimbangan FIFA akan batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia merupakan salah satu keputusan yang tepat dengan adanya kasus Kanjurahan yang menewaskan ratusan orang hal ini menjadi bahan pertimbangan keamanan bagi FIFA. Kita sebagai warga Indonesia harus legowo atas keputusan FIFA.
Tindakan yang dapat kita lakukan adalah mendukung Timnas secara penuh dipertandingan penyisihan dan memberikan penekanan kepada pemerintah agar kasus Kanjuruhan dapat segera menemukan pihak yang bertanggung jawab serta memberikan keadilan sebesar-besarnya kepada para korban. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi segala kalang di Indonesia baik Pemerintahan, PSSI, Kepolisian, dan masyarakat penggemar bola Indonesia terutama.
ADVERTISEMENT