Menkominfo: 5G Bakal Ubah Gaya Hidup Kita

3 April 2017 16:14 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rudiantara di Ratas Persiapan Asian Games 2018 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kehadiran Internet telah mengubah gaya hidup manusia dan menciptakan banyak industri baru yang serba digital. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, percaya bahwa teknologi Internet mobile 5G akan kembali menciptakan perubahan baru dalam gaya hidup manusia dan industri secara khusus. Teknologi seperti ini disebutnya sejalan dengan fokus pembangunan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia, yaitu mempercepat pembangunan jaringan pitalebar di seluruh wilayah, serta menciptakan ekosistem teknologi yang mendukung pertumbuhan industri-industri lain. "Kalau 5G ini diimplementasi secara penuh, gaya hidup kita akan berubah. Karena kita memiliki kecepatan dengan jaringan ini," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dalam acara Demo 5G yang diselenggarakan Ericsson di Jakarta, Senin (3/4). 5G telah digadang-gadang bakal jadi salah satu teknologi tulang punggung dalam kesuksesan mobil otonom yang membutuhkan akses super stabil yang sama sekali tidak boleh tumbang (drop) demi menciptakan kendaraan yang responsif dan bisa meminimalkan jumlah kecelakaan. Baca juga: Logo Internet 5G Ditetapkan Secara Global Rudiantara sendiri berkata teknologi 5G cocok diterapkan "untuk pabrik dan industri, karena dapat mengendalikan robot dan sebagainya." Dengan teknologi macam ini, sebuah operasi medis bisa dilakukan dari jarak jauh oleh seorang dokter dan timnya dengan mengandalkan robot di ruang operasi. Teknologi 4G LTE yang ada sekarang ini sejatinya sudah bisa digunakan dalam teknologi robot, termasuk robot konferensi video yang dikendalikan dari jarak jauh. Tetapi dengan pemanfaatan 5G, robot bisa dirancang lebih responsif dan meminimalkan delay dalam industri sehingga produksi bisa lebih cepat tanpa hambatan.
Demo jaringan 5G dari Ericsson di Indonesia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Walau demikian, jika kelak telah masuk era 5G nanti, Indonesia akan berhadapan dengan masalah serius dalam hal alokasi sumber daya frekuensi radio yang semakin terbatas. Sepatutnya regulator telekomunikasi mempersiapkan alokasi spektrum untuk 5G sejak dini sehingga jika waktunya tiba nanti, implementasi 5G bisa segera dilaksanakan untuk mempercepat pembangunan sektor teknologi informasi. Dalam demonstrasi teknologi 5G yang diselenggarakan Ericsson, perusahaan penyedia perangkat dan infrastruktur telekomunikasi itu memamerkan beberapa teknologi yang bisa diimplementasi dengan jaringan 5G, seperti tangan robot sensor gerak dan sebuah robot kecil gyroscopic yang dapat bergerak berdasarkan latensi jaringan. Jaringan 5G disebut Ericsson juga bisa dimanfaatkan untuk streaming video kualitas 4K secara live, kendali perangkat yang dikendalikan dari jarak jauh, jaringan sensor, dan kendaraan otonom. "Kami ingin menunjukkan jika 5G itu nyata. Kami tahu jaringan 5G pasti terjadi dan kita bisa lihat sekarang," ujar Thomas Jul, Presiden Direktur Ericsson Indonesia. Baca juga: Kecepatan Internet Penting untuk Kualitas Hidup Perusahaan asal Swedia itu terlibat aktif dalam penelitian dan pengembangan teknologi 5G bersama dengan perusahaan teknologi di belahan Bumi lain yang tergabung dalam 3rd Generation Partnership Project (3GPP) Industri teknologi percaya jaringan 5G baru bisa dinikmati sekitar tahun 2020 mendatang. Para pelakunya saat ini tengah berupaya mendefinisikan dan menetapkan standar 5G. International Telecommunication Union (ITU) pada 2015 lalu menyepakati definisi kecepatan maksimal 5G dapat mencapai 20 gigabit per detik (Gbps). ITU sendiri merupakan organisasi terpisah dari PBB, yang mengatur masalah terkait dengan teknologi komunikasi global.
ADVERTISEMENT