Konten dari Pengguna

Jurnal Lakon: Peran Masyarakat Terhadap Tindakan Bunuh Diri

Aidatul Fitriyah
Mahasiswa Sarjana Bahasa dan Sastra Inggris Universita Airlangga yang suka menulis dan bekerja dengan dunia kepenulisan
13 Januari 2023 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aidatul Fitriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bunuh diri merupakan fenomena sosial yang sering dialami oleh individu. Kita dapat menjumpai banyak sekali bentuk tindakan bunuh diri yang sering dijumpai bervariasi, seperti menembak diri sendiri, menyayat pergelangan tangan, menggantung diri, meminum obat-obatan, dan yang paling sering adalah loncat dari ketinggian.
ADVERTISEMENT
Biasanya individu yang melakukan bunuh diri mengalami penderitaan dalam hidupnya, terkadang hal tersebut juga diakibatkan oleh interaksi dan ekspektasi masyarakat yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Maka tak jarang orang memilih bunuh diri sebagai solusi terbaik. Namun hingga saat ini banyak masyarakat yang menghakimi bahwa bunuh diri terjadi akibat gangguan psikologis individu, sehingga tindakan bunuh diri sepenuhnya menjadi kesalahan setiap individu.
Meskipun tindakan bunuh diri merupakan kejadian yang menghilangkan nyawa suatu individu, namun interaksi sosial serta aturan-aturan yang berada dalam masyarakat memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan suatu individu. Pada dasarnya tindakan bunuh diri bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan juga peran masyarakat dalam mempengaruhi atau membentuk perasaan, pemikiran, dan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu.
ADVERTISEMENT
Individu memiliki keterikatan yang tidak dapat dihindari dengan lingkungan masyarakat sekitar. Secara tidak langsung, interaksi yang dilakukan antara suatu individu dan masyarakat tertentu memiliki pengaruh terhadap pembentukan perilaku, pikiran, dan mental individu, termasuk keputusan atas tindakan bunuh diri.
Dalam sebuah studi kasus, ketika suatu individu merasa tidak dapat menjalankan norma yang berlaku, tidak dapat memenuhi ekspektasi masyarakat, atau tidak dapat berinteraksi dengan baik, ia cenderung akan mengalami perasaan-perasaan yang mengganggu kehidupannya. Dengan demikian, perasaan tersebut menjadi pemantik suatu individu memutuskan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Cover The Midnight Library by Matt Haig (Sumber: E-Book Pribadi)
Fenomena bunuh diri ini juga banyak dinarasikan dalam novel, salah satunya adalah novel 'The Midnight Library' karya Matt Haig yang diterbitkan pada tahun 2021. Novel tersebut menceritakan tokoh perempuan bernama Nora Seed yang kehilangan keluarga dan orang terdekatnya bahkan ia juga mengalami kekacauan dengan pekerjaannya. Dengan berbagai kerangka peristiwa menyakitkan yang tidak berhenti menghantam, Nora tidak sanggup bertahan di kehidupan yang terlalu sesak untuk ditinggali dan berakhir dengan memutuskan untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Novel tersebut kemudian dibedah oleh Novi Fatati Syihamun Nahdiyah dan dituliskan dalam laporan studi berjudul “The Influence of Society in Committing Suicide in The Midnight Library Novel by Matt Haig” pada jurnal LAKON terbitan dari Magister Kajian Sastra dan Budaya, Universitas Airlangga. Studi tersebut mengungkapkan bahwa tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh tokoh Nora terpengaruhi oleh dua faktor sosial yakni egoistik dan fatalistik.

Egoistik

Konten Spesial Jangan Bunuh Diri. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Fenomena ini merupakan hubungan sosial dalam masyarakat tidak terlalu terikat dengan suatu individu atau integrasi yang rendah. Suatu individu mengalami kesepian dan merasa sendiri karena lingkungan masyarakat tidak dapat mendukung dan menerima kehadirannya dengan baik. Dalam novel ini dikisahkan bahwa tidak ada teman yang menetap di samping Nora. Dia sendiri tanpa teman, keluarga, dan tidak ada yang memintanya untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu, Nora merasa bahwa tidak akan ada yang menderita atau terluka setelah kepergiannya. Dia terlalu banyak menyalahkan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain Nora cenderung suka menyendiri. Dia suka tidak dikenal, tidak terlihat dan tidak suka menjadi pusat perhatian. Apa yang terjadi pada Nora menggambarkan dirinya tidak mendapat dukungan dari seluruh pihak, tidak diterima dengan baik, dan tidak memiliki keterikatan emosional dengan lingkungan masyarakat.
Justru ia cenderung memiliki potensi merasakan kesendirian dan kesepian sehingga mengakibatkan suatu tindakan bunuh diri. Individu tersebut tidak memiliki alasan untuk tetap bertahan. Dia merasa bahwa keputusannya mengakhiri hidup tidak akan merugikan dan menyakiti orang lain. Oleh sebab itu, suatu individu yang ingin melakukan tindakan bunuh diri menganggap tidak ada masalah jika harus menyudahi kehidupannya.

Fatalistik

Fatalistic Suicide merupakan tindakan bunuh diri akibat dari nilai dan norma yang terlalu tinggi dalam masyarakat. Nilai dan norma yang tinggi tersebut menyebabkan ketidakberdayaan suatu individu, mau tidak mau atau suka tidak suka individu dipaksa untuk tunduk dan takluk. Oleh sebab itu, suatu individu merasa terlalu diatur dan dikekang sehingga menjadikan masa depan terblokir dan keinginan pribadi terhambat oleh disiplin yang berlebihan. Suatu individu akan merasa bahwa dirinya tidak memiliki kebebasan memilih dan menentukan terhadap kehidupan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Dalam riset yang dilakukan oleh Novi, ia memberikan data terperinci tentang bagaimana masyarakat berekspektasi bahwa peran ideal perempuan dapat melahirkan anak atau mempunyai pasangan. Kemudian, ekspektasi lainnya adalah suatu individu dikatakan luar biasa ketika memiliki otak pintar dan memiliki pencapaian seperti menjadi pemenang dalam Olympics.
Dalam novel tersebut dikisahkan Nora telah bekerja selama bertahun-tahun di suatu toko dalam pedesaan. Namun kehidupan Nora dianggap tidak layak. Nilai-nilai yang dihadirkan dalam masyarakat terkait hal yang pantas dan tidak pantas, layak dan tidak layak, baik dan tidak baik membuat sebuah standarisasi dalam kehidupan manusia.
Dalam risetnya, Novi berusaha menunjukkan standarisasi atau idealisasi yang telah ditetapkan masyarakat memberikan tekanan yang luar biasa terhadap individu. Hal ini membuat seseorang harus memenuhi ekspektasi masyarakat dengan melakukan sesuatu yang besar dan menjadi sesuatu yang luar biasa untuk dapat diterima dengan baik.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ketika suatu individu merasa dirinya tidak memenuhi kriteria orang-orang pada umumnya, dia akan merasa gagal, menyesal, dan tidak ada harapan dalam hidup sehingga mengakibatkan potensi melakukan tindakan bunuh diri.
CATATAN REDAKSI: Bunuh diri bukan jalan keluar masalah kehidupan. Segera cari pertolongan.