Tidak Semua Herba selalu Menyehatkan: Pro Kontra Seledri sebagai Obat Herbal

Ajeng Retno Kustianingrum
S.Pd. Biologi UMSurabaya
Konten dari Pengguna
2 April 2024 8:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Retno Kustianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seledri Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seledri Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seledri merupakan tanaman herba yang biasanya hanya kita gunakan sebagai toping atau penyedap masakan kita, namun perlu kita ketahui di dalamnya mengandung berbagai macam senyawa kimia yang memiliki banyak manfaat.
ADVERTISEMENT
Senyawa kimia yang terdapat di seluruh bagian seledri mengandung glikosida flavon, asparagin, glutamin, kolin, pro vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Selain itu, daun seledri Ketika diekstrak akan mengeluarkan minyak atsiri yang sekarang sudah banyak dijual pasaran.
Penggunaan seledri sebagai bahan obat secara tradisional dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan, hal tersebut dapat terjadi karena seledri dapat menjadi pemicu enzim pencernaan. Seledri juga dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit pada rematik dan gout (asam urat), antikejang, mengurangi rasa sakit pada lambung dan memiliki efek sedatif (menenangkan) pada system saraf pusat.

Kontra: Efek Mengonsumsi Seledri secara Berlebihan

Ilustari seledri sumber: shutterstock
Kita juga harus berhati-hati bahwasanya tidak semua orang dapat menjadikan seledri sebagai bahan dasar obat herbal. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi seledri:
ADVERTISEMENT
1. Toksisitas
Seledri dapat menjadi zat yang toksik karena dapat menyebabkan Iritasi pada jaringan epitel manusia, hal tersebut ditandai dengan kulit yang berwarna kemerahan, gatal dan sedikit membengkak. Selain itu, reaksi fotosensitivitas yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena kulit yang memberikan reaksi gatal dan meradang pada kulit apabila terkena sinar matahari.
2. Kontraindikasi
seledri juga dapat menyebabkan kontraindikasi (tidak dianjurkan) penggunaannya karena dapat menyebabkan kontraksi rahim pada ibu hamil dan menyusui, selain itu penderita ginjal tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi seledri karena kandungan minyak atsiri dari seledri akan memberikan efek iritasi pada ginjal.

Cara Menggunakan Seledri untuk Obat Herbal:

Ilustrasi cek hipertensi di rumah sakit. Foto: Shutterstock
1. Hipertensi
- Bahan: daun seledri secukupnya
- Cara membuat: seledri diperas dengan air matang, kemudian disaring
ADVERTISEMENT
- Cara menggunakan: perasan seledri dapat diminum 3x sehari sebanyak 2 sendok makan dan dilakukan secara teratur
2. Sakit mata kering
- Bahan: 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, dan 1 tangkai daun kemangi
- Cara membuat: semua bahan di atas ditumbuk Bersama, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring
- Cara menggunakan: seduhan yang sudah disaring bisa langsung diminum
3. Reumatik
- Bahan: 1 tangkai daun seledri
- Cara menggunakan: dimakan sebagai lalapan setiap hari
Perlu kita ketahui bersama, penggunaan seledri dengan dosis yang sesuai akan memberikan berbagai manfaat dan tidak menimbulkan efek yang membahayakan.