Sebuah Kemalangan Jika Kompetisi Sepak Bola Indonesia Tanpa Degradasi

Amin Akbar
Dosen Psikologi, Universitas Negeri Padang
Konten dari Pengguna
10 Mei 2021 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amin Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Menjaga Esensi Kompetisi dengan Tetap Menghadirkan Degradasi.

Photo by Izuddin Helmi Adnan on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Izuddin Helmi Adnan on Unsplash
ADVERTISEMENT
Sembari menunggu bergulirnya liga sepak bola di Indonesia, PSSI selaku badan tertinggi mengurusi sepak bola di Indonesia mencoba menyusun beberapa format terbaik yang tentunya ditunjukkan untuk perkembangan dan kemajuan sepak bola Tanah Air. Beberapa berita yang santer terdengar adalah terkait regulasi pembatasan pemain asing dan penghapusan degradasi untuk tahun ini karena beberapa pertimbangan Corona Virus, dukungan dari klub, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Penulis mencoba memberikan sedikit opini terkait kebijakan yang mungkin akan diambil PSSI ke depannya terkait degradasi yang akan dihapuskan. Menjadi sebuah kemalangan jika liga sepak bola tanpa ada yang degradasi, Suatu liga sepak bola tanpa adanya yang degradasi akan mengurangi esensi pertandingan itu sendiri, hal tersebut dikarenakan setiap pemain, klub hanya akan memiliki harapan untuk menjadi juara tanpa hadirnya rasa takut akan turun kasta di tahun berikutnya.
Nyaris yang akan jor-joran dan bertarung adalah klub-klub besar yang selalu merasa punya peluang besar untuk juara, bagi tim-tim kuda hitam ataupun menengah mungkin ada sedikit tersemat rasa malu atau turunnya harga diri ketika klub yang dibela pemain berada di papan bawah klasemen nantinya. Sehingga tanpa degradasi dan tidak hadirnya ketakutan tersebut akan mengurangi esensi kompetisi itu sendiri, bisa jadi nantinya liga hanya akan terjadi tetapi bernuansa turnamen seperti yang terjadi di tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Dari keputusan tersebut juga muncul pertanyaan, jika tanpa degradasi maka adakah yang akan promosi? Hal tersebut juga perlu dipertimbangkan karena akan mempengaruhi motivasi bertanding pemain dan klub peserta liga 2 yang hari ini lebih kompetitif berbenah untuk memperebutkan tiket promosi ke kasta tertinggi liga Indonesia.
Alasan menarik yang menjadi pertimbangan liga tanpa degradasi adalah adanya dukungan dari klub peserta dan hanya beberapa yang menolak. Menurut penulis, sah-sah saja mayoritas klub setuju hilangnya degradasi pada musim ini karena pada dasarnya setiap klub memang menghindari hal tersebut dan sejatinya setiap klub ingin terus tampil di liga kasta tertinggi suatu negara termasuk Indonesia. Sehingga alasan karena didukung oleh klub peserta alasan yang kurang tepat. Acungan jempol penulis berikan kepada beberapa klub yang menolak liga tanpa degradasi artinya klub tersebut menyelamatkan marwah liga itu sendiri dan berani mengambil risiko untuk bertanding menghadapi liga dengan risiko.
ADVERTISEMENT
Penolakan tersebut juga ramai didiperbincangkan di dunia maya dengan munculnya #TolakKompetisiTanpaDegradasi dan #TolakLigaTanpa Degradasi yang merupakan representatif keinginan penikmat sepak bola tanah air untuk keputusan itu perlu di pertimbangkan.