Berkemah Bersama Teman di Bukit Cirimpak

Amir Santoso
Freelancer. Penulis Pemula. Jakarta Timur
Konten dari Pengguna
7 Februari 2024 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amir Santoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berkemah adalah salah satu cara terbaik untuk melepas penat sehabis terhujani oleh hiruk pikuk kehidupan di perkotaan, apalagi berkemah dilakukan bersama teman-teman. Alam selalu memberikan keharuman dan keindahan layaknya nirwana. Izinkan saya mengajak kalian dalam cerita perjalanan kami menelusuri alam dengan gelak tawa.
ADVERTISEMENT
Pada malam hari sekitar jam 21:30 bersama teman-teman, kami berempat dengan menggunakan sepeda motor menuju lokasi kemah yang sudah kami reservasi sebelumnya (tepatnya di Bukit Cirimpak). Kami menuju lokasi berpasangan secara terpisah. Banyak kejadian lucu di sepanjang jalan, seperti: sinyal GPS yang hilang-hilangan, jalan yang gelap. Temanku ketakutan ketika memasuki jalan kecil yang gelap, "satu-satu aku sayang ibu, dua dua.." candaku untuk mengurangi rasa takut kawanku itu.
Saya berdua dengan kawan sudah sampai di lokasi pada perkiraan pukul 01:30 pagi dini hari. Sedangkan dua dari kawanku sudah sampai terlebih dahulu. Butuh effort untuk naik ke atas dikarenakan untuk sampai tujuan kami harus menaiki tangga yang jumlahnya cukup untuk membuat 6 lantai apartement, tapi itu semua tidak mengurungkan niat kami untuk melihat keindahan alam yang sudah diidam-idamkan dalam imajinasi kami.
sumber: dokumentasi pribadi
Sesampainya di kemah, kami asik berbincang-bincang di bawah rembulan, dan hamparan bintang dan tak lupa seduhan kopi untuk menemani perbincangan kami. Sesekali saya mengasingkan diri mencari bebatuan untuk dipijaki dan menatap langit menyempatkan diri berdoa kepada Tuhan. Setelah waktu sudah terasa cukup lama, kami semua beranjak tidur dengan sleeping bag yang sudah disediakan.
ADVERTISEMENT
Pada pagi hari sekitar pukul 05:00 WIB kami terbangun dan beranjak dari tenda untuk menikmati kesegaran alam di pagi hari. Tak lupa juga kami seduh mi instan, dan teh. Matahari yang bersinar terang dengan kesejukan pagi membuat kami segar dan siap untuk mengitari perkemahan.
Setelah waktu yang luar biasa, kami akhirnya harus mengemas peralatan kami dan tak lupa untuk membersihkan diri beranjak pulang. Pengalaman berkemah sangat mengesankan dan momen yang tak terlupakan bersama teman. Bukan sekadar menikmati alam, tetapi juga mempererat hubungan kami satu sama lain dan membantu kami memahami nilai kehidupan sederhana. Berkemah akan jadi tradisi kami untuk menghilangkan penat dari hiruk pikuk dunia perkotaan.