Anggota DPR yang Anaknya di Akpol Was-was karena Insiden di Semarang

19 Mei 2017 13:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ujian masuk Akpol (Foto: Dok. SDM Polri)
Insiden tewasnya seorang taruna Akademi Kepolisian RI di Semarang, Jawa Tengah M. Adam ikut merisaukan para anggota DPR. Sebab, banyak anak dari anggota DPR yang menimba ilmu di Akpol.
ADVERTISEMENT
"Banyak anak-anak anggota DPR ada yang di Akpol itu was-was. Jadi, kebimbangan, kerisauan kita ini terjadi di Akpol saat ini," ujar anggota Komisi III dari Fraksi PAN Muslim Ayub di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
Muslim berharap Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa menindak tegas oknum yang menyebabkan tewasnya M. Adam. Komisi III DPR juga meminta agar Gubernur Akpol bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Baca juga:
"Barangkali ini kesalahan tidak sengaja tapi ini kan menyebabkan korban si anak itu dan ini tanggung jawab Gubernur Akpol yang tidak jeli terhadap orang-orang dia yang mengawasi ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Muslim menyesali bahwa tindak kekerasa di lingkungan Akpol seringkali terjadi. Menurut dia, kekerasan yang berakhir kematian sudah ratusan kali terjadi. Ia mendesak agar kebiasaan seperti ini dihapuskan.
Komisi III juga mempertanyakan mengapa latihan fisik di Akpol harus berujung dengan pemukulan. Para murid yang sedang menimba ilmu, kata dia, juga harus diingatkan agar saling menghargai.
"Tradisi (kekerasan) ini wajib kita tinggalkan. Tidak boleh lagi ada pemukulan. Harusnya junior kita hormati, senior kita harus hargai. Kalau latihan fisik, kenapa digebuk-gebuk juniornya," ujarnya.
Seorang taruna Akpol tingkat II, M Adam, tewas di asrama Akpol, Semarang, Jawa Tengah. Dia diduga dipukul di bagian ulu hati oleh seniornya yang berinisial KS sebagai bentuk hukuman disiplin. Insiden ini dipicu dugaan pelanggaran jam pelesir.
ADVERTISEMENT