Djarot: Peresmian Masjid Dipercepat Karena Jadwal Presiden

15 April 2017 13:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jemaah di Masjid Raya Jakarta. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah di Masjid Raya Jakarta. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Hari ini Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Jakarta diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Peresmian masjid yang rencananya akan diadakan pada Minggu (16/4), dimajukan.
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan peresmian masjid yang dipercepat semata-mata karena menyesuaikan dengan jadwal Presiden.
"Itu kan tergantung presiden, jadwal presiden," kata Djarot singkat usai mengikuti istigosah di Lapangan Cipinang Indah, Jakarta Timur, Sabtu (15/4).
"Kalau kami ini sudah jalan saja. Nggak ada syak wasangka segala macam," lanjutnya.
Djarot juga tidak mau ambil pusing mengenai isu denah masjid yang disebut mirip dengan lambang salib. Isu mengenai lambang masjid ini beredar luas di media sosial. "Ah, itu nggak paham mereka," kata Djarot.
Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin meminta peresmian masjid ditunda karena dinilai akan mengganggu ketentraman atau menambah ketegangan dalam masyarakat jelang Pilgub DKI 19 April yang akan datang. Selain itu, acara peresmian, kata Din, akan mempertontonkan dengan kasat mata bahwa presiden bersikap tidak netral.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Din meminta agar isu terkait gambar denah masjid yang beredar luas dapat diklarifikasi. Dalam gambar yang beredar luas, denah Masjid Raya Daan Mogot dari atas berbentuk lambang salib. Din meminta jika isu tersebut benar agar desain dapat diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah, yaitu dianggap sebagai 'masjid dhirar' atau 'masjid yang membahayakan'.