news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Exit Poll PolMark: 56% Pemilih Golkar Nyoblos Anies-Sandi

25 April 2017 11:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ahok dan Novanto menghadiri pasar murah. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno disokong oleh PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP. Namun, menurut hasil exit poll yang digelar PolMark Indonesia, mayoritas pemilih Golkar, Hanura, PKB dan PPP justru memilih Anies-Sandi dalam Pilgub DKI putaran kedua yang digelar pada (19/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam hasil exit poll pada 19 April itu, sebanyak 56 persen dari pemilih Golkar memilih Anies-Sandi sementara yang memilih Ahok-Djarot mencapai 36 persen. Sebanyak 8 persen pemilih merahasiakan pilihannya. Sementara itu, sebanyak 71,4 persen pemilih Hanura memilih Anies-Sandi sementara 28,4 persen memilih Ahok-Djarot.
Selain itu, PolMark Indonesia juga mencatat 84 persen pemilih PKB memilih Anies-Sandi sementara yang memilih Ahok-Djarot hanya 16 persen. Mayoritas pemilih PPP yaitu 55,6 persen juga mencoblos Anies-Sandi dan hanya 27,8 persen yang memilih Ahok-Djarot.
Direktur Riset PolMark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro, mengatakan hanya PDIP dan Nasdem yang mampu menjamin kadernya untuk memilih Ahok-Djarot. Sebanyak 90,8 persen pemilih PDIP mencoblos Ahok-Djarot dan hanya 5 persen yang memilih Anies-Sandi. Sementara itu, sebanyak 58,6 persen pemilih Nasdem solid memilih Ahok-Djarot dan 37,9 persen memilih Anies-Sandi.
ADVERTISEMENT
Ahok-Djarot bersama pendukung (Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA)
Hasil exit poll ini, kata Eko, membuktikan dukungan bagi Ahok-Djarot dari Golkar, PKB, PPP, dan Hanura hanya terjadi di lingkaran elite. Keempat partai ini gagal meyakinkan para pemilihnya untuk mencoblos Ahok-Djarot.
"Ini membuktikan adanya formalitas di lingkaran elite saja sementara di masyarakat tidak ada. Hanya PDIP dan Nasdem yang bisa menjamin pemilihnya. Mereka terbukti gagal menjaga konstituen," ujar Eko ketika dihubungi kumparan(kumparan.com), Selasa (25/4).
"Upaya merawat konstituen ini yang sangat lemah di partai-partai tersebut. Beda dengan PDIP yang solid dan bisa merawat konstituen," lanjutnya.
Sementara itu,di sisi lain, pemilih PKS, PAN, dan Gerindra secara solid menjatuhkan pilihan kepada Anies-Sandi. Berdasarkan hasil exit poll tersebut, sebanyak 86.8 persen pemilih Gerindra mencoblos Anies-Sandi dan hanya 3,5 persen yang memilih Ahok-Djarot.
ADVERTISEMENT
Anies bertemu dengan Ahok (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Selain itu, sebanyak 92,3 persen pemilih PKS mendukung Anies-Sandi dan hanya 4,4 persen yang memilih Ahok-Djarot. Sebanyak 58,3 persen pemilih PAN juga mencoblos Anies-Sandi dan hanya 33,3 persen yang memilih Ahok-Djarot.
Mayoritas suara Partai Demokrat ternyata juga beralih ke Anies-Sandi. Sebanyak 65,6 persen pemilih Partai Demokrat mencoblos Anies-Sandi dan hanya 15,6 persen yang memilih Ahok-Djarot. Sebanyak 53,7 persen pemilih Perindo juga mendukung Anies-Sandi sementara hanya 31,7 persen yang memilih paslon nomor urut dua.