JK: Semua Teroris Radikal Tapi Tidak Semua yang Radikal Teroris

26 Mei 2017 18:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jokowi dan JK menjenguk korban bom Kampung Melayu (Foto: Agung Rajasa/Antara)
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) lalu. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak kaget dengan klaim ISIS tersebut. Menurut dia, klaim tersebut memang sengaja disampaikan ISIS untuk menunjukkan eksistensinya.
ADVERTISEMENT
"Hal itu biasa, supaya ingin memperlihatkan, dia itu punya jaringan luas. Tapi belum tentu juga kan, susah diklarifikasi," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jumat, (26/5).
Namun, JK mengapresiasi aparat bahwa saat ini pelaku pengeboman sudah diketahui dan bisa dilacak jaringannya. Kegiatan teror yang terjadi di Indonesia, kata dia, merupakan bukti bahwa teroris di Indonesia memiliki jaringan yang luas dengan pihak-pihak di luar negeri.
Baca juga:
"Semua teroris itu pasti radikal, tapi tidak semua yang radikal itu teroris. Nah karena ini dua-duanya, ya memang biasanya radikalisme, teroris yang radikal biasanya punya hubungan, dia punya networkingnya ada tapi kita tidak tahu," katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut JK kemudian menyerahkan penelusuran ini kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti, "Itu nanti polisi yang akan menjelaskannya lah," sambung JK.
Hari ini, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut karakteristik bom yang ada di Kampung Melayu dan Manchester, Inggris sama.
"Ada kesamaan karakter setiap aksi terorisme di belahan dunia mana pun termasuk di Kampung Melayu, termasuk juga di Inggris. Karakternya sama, di mana kerena ingin menunjukkan eksistensinya. Membangun suatu peradaban baru dan ideologi baru yang di atas nation state, negara bangsa," kata Wiranto seusai rapat gabungan di kantornya, Jumat (26/5).