Jokowi Ingatkan Kodrat Bangsa Indonesia tentang Keberagaman

1 Juni 2017 9:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jokowi kenakan pakaian adat Betawi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Dalam pidato Hari Lahir Pancasila, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Pancasila lahir dari persatuan suku serta agama yang ada di Indonesia. Pada pidatonya, Presiden sempat menceritakan soal asal mula Pancasila yang diawali dengan Pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Sejarah membuktikan, kata Jokowi, bahwa Pancasila merupakan hasil pemikiran dan perjuangan dari founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara.
"Sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita. Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman," kata Jokowi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon No 6, Jakarta, Kamis (1/6).
Pejabat tinggi negara upacara Hari Lahir Pancasila (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan, dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sehingga munculah Bhinneka Tunggal Ika. Namun, lanjut Jokowi, saat ini Indonesia sedang mengalami tantangan dalam berbangsa dan bernegara. Karena saat ini ada yang mengancam Bhinneka Tunggal Ika.
"Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong," ucap Jokowi.
Untuk itu, ditambahkan Jokowi, bangsa Indonesia perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain. Yang negaranya dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara.
"Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pancasila juga ditegaskan Jokowi, membuat Indonesia menjadi harapan dan rujukan masyarakat internasional. Untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan.
"Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustaz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila," tutur Jokowi.