Megawati Bertemu Presiden Korsel Moo Jae-in

Megawati Soekarnoputri dan Moon Jae-in (Foto: Antara/Ahmad Subaidi dan Reuters//Ahn Young-joon/Pool)

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri hari ini melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam sebuah kunjungan kehormatan. Pertemuan yang digelar di Rumah Biru Korea Selatan atau Blue House ini akan membahas dua isu penting.

Politisi senior PDIP yang turut mendampingi Megawati, Herman Heri, mengatakan dua isi yang akan dibahas yaitu peluang kerja sama dengan Korea Selatan dan percepatan persatuan dua Korea.

"Ibu Mega diundang ke Blue House. Dalam pertemuan ini, ibu akan menyampaikan beberapa gagasan kerja sama dengan Korea Selatan di bawah pemerintahan Moon," ujar Herman di Seoul, Senin (29/5) seperti dilansir Antara.

Herman mengatakan sejak terpilih pada (10/5) lalu, Presiden Moon belum pernah bertemu dengan pemerintah Indonesia maupun tokoh nasional. Pertemuan Moon dengan Megawati merupakan pertemuan pertamanya dengan tokoh Indonesia.

Seusai bertemu Moon Jae-in, Megawati beserta rombongan akan bertolak ke Pulau Jeju untuk menghadiri konferensi ke-12 "Jeju Forum for Peace and Prosperity".

Forum Jeju akan dihadiri ribuan politisi, akademisi, aktivis serta wartawan dari 70 negara. Peserta forum akan membicarakan upaya peningkatan kerja sama di bidang politik, ekonomi, keamanan, perubahan iklim serta isu regional lainnya.

Forum Jeju akan dihadiri sejumlah tokoh antara lain mantan Wapres AS Al Gore, mantan Kepala Negara Portugal Anibal Cavaco Silva dan Punsalmaagin Ochirbat dari Mongolia.

Pertemuan kali ini akan banyak dihadiri pejabat tinggi Korea karena momentum ini dianggap penting dalam merumuskan kebijakan keamanan dan luar negeri dua Korea yang sedang bertikai.

Presiden Korsel yang baru terpilih 10 Mei yang lalu Moon Jae-in mengutus penasihat khusus presiden bidang unifikasi dua korea Moon Chung-in untuk mengikuti forum tersebut.

Baca juga:

Putra-putri Soekarno dan Patung Sang Ayah

Tak Cuma Politik, Megawati Juga Hobi Merawat Tanaman

PDIP: Penambahan Kursi Pimpinan DPR dan MPR Cukup Satu