Menlu: 16 WNI di Marawi Ditemukan di Masjid

29 Mei 2017 21:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi di Marawi Filipina (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia di Marawi, Filipina dipastikan dalam keadaan baik. 10 WNI berada di satu tempat yang sama namun 6 lainnya di tempat berbeda.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai menghadiri buka puasa bersama Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Kompleks Istana Kepresidenan, Jawa Barat, Senin (29/5). Retno juga menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan KJRI Davao City.
"Korbannya 16 orang. Ada 16 orang ada di tempat berbeda, 10 orang dalam satu tempat, kemudian 6 orang lagi berada di tempat berbeda. Kita terus melakukan komunikasi dengan KJRI Davao City kita, KJRI Manila, dan kita juga melakukan kontak dengan otoritas setempat," kata Retno LP Marsudi.
"Kita juga secara internal melakukan koordinasi di sini, di dalam. Jadi kita terus melakukan koordinasi mengenai masalah keberadaan WNI kita yang ada di Marawi City dan satu lagi di tempat berbeda, sekitar 3 jam dari Marawi City," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan Retno, ia juga sudah memperoleh informasi mengenai permintaan evakuasi 16 WNI. Hingga kini, lanjut Retno, WNI yang ada di Marawi belum bisa bergerak kemana-mana.
Baca juga:
Konpers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
"Karena dari kontak kita dengan otoritas setempat, operasi masih terus dilakukan. Sehingga tidak mungkin ada pergerakan apapun," ucap mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda ini.
Para WNI tersebut, kata dia, tengah berada di masjid. KJRI Davao City sudah melakukan kontak dengan dua kelompok WNI yang berada di dua lokasi yang terpisah.
"Mereka ada di masjid. Yang otoritas setempat memang tahu mereka ada di situ," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ditegaskan Retno, 16 orang WNI yang ada di Marawi itu sedang melakukan tablig. Saat disinggung soal keterkaitan mereka dengan ISIS, Retno hanya menjawab singkat.
"Kita hanya dapat menyampaikan apa yang kita ketahui sampai saat ini," terang Retno.
Retno juga belum bisa memastikan apakah satu korban tewas di Marawi adalah WNI. Menurutnya, dalam beberapa operasi itu ada juga WNA yang tewas.
"Ada informasi tetapi sekali lagi ini belum dapat dikonfirmasikan. Jadi di dalam operasi tersebut ada beberapa WNA yang meninggal dunia. Diduga WNA yang meninggal dunia," tegasnya.