Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Panglima TNI: Sel ISIS Ada di Seluruh Provinsi kecuali Papua
12 Juni 2017 18:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sore ini menggelar buka puasa bersama dengan insan pers. Dalam sambutannya, Gatot menuturkan kegiatan ini dilakukan karena TNI menyadari tugas mereka sehari-hari tidak lepas dari ketergantungan kepada pers.
ADVERTISEMENT
Gatot menunjuk dirinya sendiri sebagai contoh. Dibandingkan mendapat laporan dari anak buahnya, dia lebih banyak mendapat laporan dari pemberitaan di media.
"Contohnya seperti saya. Saya dapat laporan banyak dari media. Apalagi dalam kondisi kekinian," kata Gatot di acara buka puasa bersama, Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Selain itu, dalam sambutannya Gatot juga sempat menyinggung mengenai persebaran ISIS di Indonesia. Gatot menyebutkan TNI telah melakukan pengamatan di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Faktanya, hampir di semua provinsi di Indonesia ditemukan sel-sel ISIS.
[Baca juga: Panglima TNI: Indonesia Darurat Teroris]
"Ternyata setelah diadakan pengamatan, hampir di semua provinsi kecuali Papua ada sel-sel ISIS. Loncatan dari Marawi ke Bitung, Morotai, Tarakan, dan seterusnya itu loncatannya yang mudah. Ini yang sama-sama (harus) kita waspadai," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Karena begitu ada tempat yang membangunkan sel-sel itu maka akan banyak yang berafiliasi dengan ISIS," tutur Gatot lagi.
Jika pemerintah tidak segera menangani masalah terorisme, Gatot khawatir Indonesia akan berakhir seperti Palestina. Sebab, ketika dilanda konflik, ada banyak intervensi dari negara lain.
"Ada banyak tangan-tangan di luar yang masuk atas nama kedamaian. Saya ingat Presiden Palestina pernah bilang dulu negara saya damai. Tapi ketika ada konflik, masuk satu negara lain dan ketika itulah kedamaian hilang," tuturnya.
Gatot juga mengingatkan kepada warga Muslim agar jangan dengan mudahnya berjuang atas nama agama. Sebab, pada akhirnya Indonesia yang akan dirugikan.
"Saya katakan pada umat Muslim, jangan sampai saat melaksanakan perang kita bilang Allahu akbar, kita dor. Itu nanti yang akan diacak-acak. Jangan sampai konflik di Suriah pindah ke Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT