Survei Median: Elektabilitas Anies-Sandi Unggul 1,9% dari Ahok Djarot

15 April 2017 17:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies berbincang dengan Ahok dan Djarot. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies berbincang dengan Ahok dan Djarot. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Persaingan dua pasangan calon pada Pilgub DKI Jakarta semakin ketat. Berdasarkan survei Media Survei Nasional (Median), elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat hanya berbeda 1,9 persen.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang digelar pada 13-14 April 2017, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49 persen sementara Ahok-Djarot mencapai 47,1 persen.
“Ketika kami tanyakan kepada responden, perihal siapa pasangan cagub dan cawagub yang akan dipilih pada putaran kedua. Sebanyak 49 persen menjawab akan memilih pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, sedangkan 47,1 persen akan memilih pasangan Ahok-Djarot. Sisanya sebesar 3,9 persen belum menentukan pilihan,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (15/4).
Tren elektabilitas pasangan (Foto: Median)
zoom-in-whitePerbesar
Tren elektabilitas pasangan (Foto: Median)
Menurut Rico, penyebab naiknya elektabilitas Ahok-Djarot mendekati Anies-Sandi, antara lain pengaruh persepsi masyarakat DKI Jakarta yang menganggap paslon nomor urut dua itu lebih unggul dalam debat putaran terakhir. Selain itu, menurut Rico, faktor lain adalah semakin mengecilnya persepsi publik  Jakarta yang menyatakan bahwa Ahok bersalah dalam kasus dugaan penistaan agama.
ADVERTISEMENT
“Menurut survei, saat ini hanya 47.88 persen warga yang menganggap  Ahok bersalah dalam kasus dugaan penistaan agama, sedangkan 35.16 persen mengangap tidak bersalah, dan sisanya sebanyak 16.96 persen menjawab tidak tahu," lanjut Rico.
Dengan melihat selisih tingkat elektabilitas kedua pasangan calon yang hanya sebesar 1,9 persen, dan dengan margin of error mencapai 4,2 persen, maka menurut Rico menjadi agak sulit untuk menentukan pemenang Pilgub DKI saat ini.
Survei ini mengambil sampel sebesar  550 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, dengan teknik multistage random sampling, dan margin of error sebesar +/- 4,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
ADVERTISEMENT