Tepuk Tangan Para Menteri untuk Jokowi-JK saat Ratas

22 Mei 2017 16:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratas Kabinet Soal OBOR di Istana Bogor. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Usai menerima kunjungan Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia dari Swedia, Presiden Joko Widodo langsung mengadakan rapat terbatas soal One Belt, One Road (OBOR). Ratas tersebut digelar di Ruang Rapat Istana Bogor, Istana Kepresidenan, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan (kumparan.com), di lokasi, Senin (22/5), Wakil Presiden HM Jusuf Kalla turut hadir dalam ratas itu. Sekitar pukul 15.15 WIB Jokowi dan JK masuk ke dalam ruang rapat.
Tak seperti biasanya, dalam ratas kali ini, para menteri memberikan tepuk tangan meriah saat Jokowi dan JK masuk ke dalam ruangan ratas. Diberi tepuk tangan meriah, keduanya tersenyum sumringah.
Setelah itu, ratas pun dimulai dengan pidato pembuka dari Jokowi. Hadir dalam ratas yaitu Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menlu Retno LP Marsudi, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
ADVERTISEMENT
Dalam pengantar Jokowi mengatakan bahwa setelah mengikuti Forum OBOR di Beijing, China beberapa hari lalu, ia melihat adanya peluang bagus untuk Indonesia. Utamanya di bidang investasi.
Ratas Kabinet Soal OBOR di Istana Bogor. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Setelah mengikuti forum itu kita melihat, peluang yang ada untuk kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar. Apalagi setelah Jumat lalu, S&P telah memberikan investment grade. Ini menambah kepercayaan kepada kita, terutama untuk investasi-investasi yang berasal dari luar karena itulah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga," kata Jokowi di lokasi, Senin (22/5).
Saat ini, kata Jokowi, masih banyak investor yang kecewa karena layanan investasi yang tidak memuaskan.
ADVERTISEMENT
Ratas Kabinet Soal OBOR di Istana Bogor. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Mereka kecewa, kemudian masalah keputusan di bidang-bidang perizinan, yang sebetulnya juga hal-hal yang tidak fundamental, tetapi karena tidak kita monitor, tidak kita ikuti secara detail sehingga itu lolos dari pengawasan," imbuhnya.
Ratas digelar setelah Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Raja Swedia.