Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Teten Masduki: Alfian Tanjung Berhentilah Menuding Saya dan Presiden
30 Mei 2017 18:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Penyidik Bareskrim Mabes Polri resmi menetapkan ustaz Alfian Tanjung sebagai tersangka dugaan penghinaan yang dilakukan melalui akun Twitternya. Ia dijadikan tersangka karena kicauannya menyindir PDIP sebagai kader PKI.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki ikut mengomentari penetapan Alfian sebagai tersangka. Meski Alfian tak ditahan karena kasus yang berkaitan dengan Teten, ia berharap pihak-pihak lain tak sembarang melancarkan hinaan, termasuk kepada Presiden Joko Widodo.
"Ya kita tunggu lah proses di kepolisian. Saya kira kan juga yang menuduh Pak Jokowi PKI kan sudah dihukum tiga tahun. Mudah-mudahan dengan proses hukum ini, ini pihak-pihak yang menciptakan isu-isu artifisial dengan anti Islam, antek China, atau isu pro PKI, ini berhentilah," kata Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/5).
"Saya kira kalau kritik sebaiknya diarahkan ke kinerja pemerintah, supaya betul-betul ada perbaikan untuk masyarakat. Kalau isu-isu artifisial seperti itu ya menurut saya mubazirlah," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Teten juga menuturkan saat ini ada sejumlah isu yang sengaja dihembuskan ke Istana. Isu tersebut terkait Presiden Jokowi dan Teten sendiri.
Baca juga:
"Jadi menurut saya, mudah-mudahan dengan diproses ini, tadi kan yang penulis buku 'undercover' kan sudah divonis tiga tahun. Ini Alfian Tanjung yang terus menuding saya, Pak Presiden ini PKI ini mudah-mudahan berhentilah," ucap Teten.
"Ini saya kira tadi saya melihat ada tiga isu artifisial yang diarahkan ke Istana, ke pemerintah. Satu, anti Islam, kedua antek China, ketiga pro PKI," ungkapnya.
Ditambahkan Teten, isu anti Islam, antek China dan pro PKI itu adalah isu yang tidak produktif di negeri demokrasi. Maka Teten mengajak masyarakat untuk mengerjakan hal-hal yang produktif.
ADVERTISEMENT
"Ya kritik program, kritik kinerja pemerintah. Itu saya kira ada gunanya untuk melecut pemerintah supaya lebih produktif, untuk membangun kesejahteraan masyarakat," tutur Teten.
Sebelumnya, Mabes Polri langsung menahan Alfian Tanjung, tersangka kasus ujaran berbau kebencian dan SARA. Kepala bagian penerangan umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Martinus Sitompul, mengatakan Alfian Tanjung langsung ditahan karena dikhawatirkan dapat mengulangi perbuatannya.