Wapres JK: Teror Bom Kampung Melayu Bentuk Pembalasan ke Polisi

26 Mei 2017 19:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden dan Wapres kunjungi lokasi ledakan bom (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut teror bom di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) lalu merupakan upaya balas dendam kepada kepolisian. Dugaan ini mengingat banyaknya teror bom yang ditujukan kepada kepolisian dalam beberapa waktu terakhir, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Kelihatannya begitu memang, yang paling banyak korban polisi baik yg tewas juga yang luka-luka. Itu artinya mungkin dia ingin mengatakan bahwa karena yang paling banyak operasi polisi maka ada pembalasan begitu," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
JK mengapresiasi langkah kepolisian dalam menangani kasus terorisme selama ini. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati hati pada segala kemungkinan teror yang terjadi.
"Itu bukan hanya sekali dulu-dulu juga begitu. Karena itu polisi dan masyarakat harus waspada. Tapi ini tidak akan menggentarkan polisi. Kita semua nanya, bicara dengan (polisi) yang luka, dia tetap saja ingin aktif segera. Kita mengapresiasi, menghargai sekali semangat kepolisian itu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Aksi teror bom kampung melayu Rabu (24/5) ini menewaskan setidaknya 3 anggota polisi dan melukai 11 orang termasuk polisi. Polisi juga telah menangkap terduga teroris, Jajang Iqin Shodiqin. Ia diduga terlibat dalam peristiwa teror bom Terminal Kampung Melayu beberapa waktu lalu.
Baca juga: