Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Desa Wisata Sendangduwur Masuk Paket Wisata Terintegrasi Etno Trip Lamongan
29 September 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Andrias Hariatmoko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Wisata Sendangduwur, yang terletak di kawasan utara Kabupaten Lamongan, kini siap menyajikan pengalaman wisata yang lebih beragam dan menarik melalui paket Pantura Etno Trip Paket wisata ini merupakan bagian dari inisiatif pariwisata terintegrasi yang baru saja diresmikan oleh Plt Bupati Lamongan, Abdul Rouf, pada World Tourism Day. Melalui Pantura Etno Trip, wisatawan diajak menjelajahi beberapa desa wisata dengan kekayaan sejarah, budaya, dan religi yang unik.
ADVERTISEMENT
Pesona Sejarah dan Budaya Desa Sendangduwur
Salah satu desa wisata dalam paket wisata ini adalah Desa Wisata Sendangduwur . Desa ini terkenal dengan nilai sejarahnya yang kaya, terutama karena keberadaan Makam Sunan Sendang, seorang tokoh penting dalam penyebaran Islam di kawasan ini. Makam tersebut menjadi magnet bagi wisatawan yang mencari pengalaman spiritual.
Tidak hanya itu, Sendangduwur juga memiliki cagar budaya yang mencerminkan kekayaan sejarah dan peradaban masa lampau seperti candi bentar, gapura paduraksa dan juga sumur giling. Wisatawan dapat melihat bangunan-bangunan peninggalan yang masih terawat dengan baik, dan menambah nuansa bersejarah dari desa ini.
Edukasi Budaya dan Keterampilan Tradisional
Desa Sendangduwur tidak hanya menawarkan wisata religi dan sejarah, tetapi juga menghadirkan wisata edukasi yang mengajak wisatawan untuk belajar langsung tentang kekayaan budaya lokal. Salah satu daya tarik utama adalah program edukasi pembuatan batik dan kerajinan emas serta perak. Keterampilan ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sendangduwur selama bertahun-tahun dan kini disampaikan kepada para pengunjung sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya.
Pengunjung dapat belajar secara langsung dari pengrajin-pengrajin berpengalaman tentang proses pembuatan batik dan kerajinan perhiasan ini. Keterlibatan dalam proses pembuatan memberi nilai tambah pada pengalaman wisata, membuat kunjungan menjadi lebih interaktif dan mendalam.
ADVERTISEMENT
Wisatawan dapat merasakan pengalaman berbeda di setiap desa yang mereka kunjungi, mulai dari keindahan alam pantai, situs-situs bersejarah, hingga interaksi dengan masyarakat lokal yang hangat dan penuh keramahan. Semua ini terwujud berkat Gerakan Ramasinta (Pariwisata Ramah dan Terintegrasi), yang menjadikan perjalanan wisata lebih nyaman, edukatif, dan ramah lingkungan.
Andrias Hariatmoko, Mahasiswa Destinasi Pariwisata, Universitas Airlangga