Bank BUMN Targetkan Penjualan Uang Elektronik Meningkat Saat Mudik

14 Juni 2017 19:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Transaksi di Tol (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Transaksi di Tol (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sejumlah bank milik BUMN memprediksi kebutuhan uang non tunai menjelang arus mudik lebaran tahun ini akan meningkat. Sebab, masyarakat yang akan mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi membutuhkan transaksi elektronik di pintu gerbang tol.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Penggabungan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sekaligus Direktur Operasional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Ogi Prastomiyono, mengatakan penggunaan uang elektronik antarbank BUMN saat ini sudah terintegrasi.
Khusus untuk pembayaran jalan tol, uang elektronik yang diterbitkan tiga bank BUMN sudah bisa digunakan yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan BNI.
"Penggunaan uang elektronik khususnya untuk pembayaran tol, Himbara sudah sinergi. Tidak hanya bisa e-money, tapi juga bisa Brizzi dan TapCash. Sudah hampir enam bulan bank jual uang elektronik yang bisa digunakan di tol," kata Ogi di Gedung Bank Indonesia (BI) Thamrin, Jakarta, Rabu (14/6).
ADVERTISEMENT
Ogi mengakui masih diperlukan sosialisasi masif dari perbankan terkait pembayaran tol dengan uang elektronik. Bukan hanya penggunaannya, tapi juga untuk isi ulang (top up) uang elektronik di antara bank-bank Himbara.
"Penggunaan e-money untuk tol butuh sosialisasi untuk dapatkan uangnya dan top up. Apalagi per 1 Oktober transaksi tol harus sudah pakai uang elektronik. Masih ada waktu tiga sampai empat bulan untuk jual sebanyak-banyaknya uang elektronik untuk tol," katanya.
Untuk diketahui, Bank Mandiri menargetkan penjualan e-money pada mudik tahun ini sebanyak 50 ribu kartu. Sementara BRI menargetkan 100 ribu kartu Brizzi, dan BNI sebesar 50-60 ribu kartu TapCash.