Ablasi dari Kacamataku

Anggita Aprilyani
Chef gagal yang sekarang jadi jurnalis.
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2018 15:37 WIB
Tulisan dari Anggita Aprilyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bedah. (Foto: Pixabay - marionbrun)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bedah. (Foto: Pixabay - marionbrun)
ADVERTISEMENT
Setelah sempat menulis Setahun Berteman dengan Sel Kanker Tiroid (Bagian 1) dan Setahun Berteman dengan Sel Kanker Tiroid (Bagian 2). Ternyata, perjalanan untuk mencapai kata 'bersih' kanker itu ternyata masih panjang. Kata dokter, saya bisa dinyatakan bebas dari kanker setelah lima tahun pasca-operasi. Secara rutin setiap tahunnya harus melakukan hal yang sama: tes darah, whole body scan (WBS), ablasi (kalau ternyata masih ada dan ketahuan saat WBS).
ADVERTISEMENT
Karena setelah operasi beberapa bulan lalu ternyata masih ada sisa sebarannya, maka bulan Agustus lalu langsung memutuskan untuk melakukan ablasi.
Apa sih ablasi itu? Mungkin kalau yang saya pahami, kita diharuskan minum nuklir dengan dosis yang cukup besar, kalau enggak salah waktu itu 100 mCi. Tujuannya apa ya ablasi itu? Tujuannya untuk mengurangi atau membersihkan sisa sebaran kanker yang ada.
Sebulan sebelum melakukan ablasi, saya diharuskan tidak minum thyrax dan makan seafood. Karena keduanya mengandung yodium yang membantu untuk mengganti tiroid yang sudah diambil saat operasi lalu.
Setelah dinyatakan siap melakukan ablasi, saya harus menginap selama lima hari dan tidak boleh bertemu dengan ibu menyusui serta anak kecil selama dua minggu. Dengan alasan agar keduanya tidak terkena paparan radiasi yang cukup tinggi itu.
ADVERTISEMENT
Sehari sebelumnya, saya diharuskan membawa air mineral sebanyak lima botol dengan besar 1,5 liter untuk hari pertama. Dan harus dihabiskan dalam waktu 5 hari.
Akhirnya hari itu tiba juga, tidak boleh bertemu siapapun selain tembok biru dengan suhu ruangan yang membuat tubuh saya gemetar karena terlalu dingin.
Selama lima hari itu saya dicerewetin suster untuk selalu minum air mineral dan menghabiskan lima botol air mineral supaya kandungan radiasi yang ada di badan saya cepat berkurang melalui air kencing dan feses.
Bahkan kalian diharuskan keramas setiap hari. Dan, yang lucunya lagi kita harus olahraga di dalam kamar. Kalau saya jelas lebih banyak tidur hahaha.
Yang jelas selama di sana saya tidak diperbolehkan untuk dijenguk. Seandainya dijenguk pun yang menjenguk saya hanya bisa melihat melalui CCTV. Jadi berasa peserta uji nyali.
ADVERTISEMENT
Oh iya saya belum menjelaskan gimana sih cara saya minum nuklirnya? Jadi, nuklirnya dimasukkan ke dalam kapsul dan kalian tidak diperbolehkan untuk pegang menggunakan tangan.
Jadi ada alat seperti pulpen yang ujungnya bolong untuk memasukan kapsul tersebut dan kita menggunakan pulpen itu minumnya. Sayang, saya tidak bisa foto, pokoknya kayak begitu.
Di dalam kamar ya begitu aja, cuma tidur, makan, nonton tv, salat, mandi. Diulang terus selama lima hari. Sampai akhirnya di hari kelima saya diperbolehkan pulang setelah paparan radiasi saya hanya tersisa 4 mCi.
Tapi setelah pulang ke rumah, bukan berarti bisa menggunakan barang seenaknya. Karena apa yang saya gunakan tidak boleh dipakai dengan orang lain. Jadi berasa penyebar virus sih saat itu. Cuma ya sudah.
ADVERTISEMENT
Sekarang saya hanya harus mengulang semua pemeriksaan yang sama selama lima tahun. Doakan semoga tubuh saya ini sudah bersih ya dari kanker.