Najelaa Shihab Ungkap Tiga Tujuan Penyelenggaraan Pesta Pendidikan

2 Mei 2017 21:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Najeela Shihab. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Najeela Shihab. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Merayakan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini (2/5), acara bertajuk 'Pesta Pendidikan' yang menjadi puncak perayaan dari rangkaian acara 'Festival Publik' pun digelar. Bertempat di Rumah Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat, acara tersebut dihadiri ratusan pegiat pendidikan dan sejumlah selebriti ternama, beberapa di antaranya adalah Tulus, Christian Sugiono, dan pasangan Raffi Ahmad-Nagita Slavina.
ADVERTISEMENT
Najelaa Shihab selaku penggagas dari acara ini pun mengungkapkaan tiga tujuan digelar 'Pesta Pendidikan'. Yang pertama adalah, untuk merayakan praktik baik dari banyak pihak, tidak hanya dari penggiat pendidikan.
"Merayakan praktik baik, inovasi, dan solusi yang sudah dilakukan oleh komunitas dan organisasi pendidikan. Banyak sekali karya nyata yang sudah dilakukan," ujar kakak Najwa Shihab itu saat ditemui usai jumpa pers.
Baca juga:
Tujuan yang kedua adalah, agar banyak kolaborasi yang terjadi antara komunitas dan organisasi pendidikan untuk melahirkan inisiatif baru. Tidak hanya guru dan murid di sekolah, tapi juga dari orang-orang dengan berbagai profesi yang peduli dengan pendidikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Yang terakhir adalah, untuk melakukan perubahan demi pendidikan Indonesia itu sendiri. Menurut wanita yang tahun ini berusia 41 tahun itu, cara dengan menyelenggarakan sebuah acara seperti 'Pesta Pendidikan' ini belum pernah dicoba sebelumnya.
"Dengan momentum pesta pendidikan ini, kita melakukannya barengan. Publik yang banyak, ribuan, jutaan orang melakukan upaya sama-sama barengan (untuk melakukan perubahan terhadap pendidikan Indonesia)," ujarnya.
Begitu besar cinta Najelaa terhadap dunia pendidikan. Maka dari itu, ia berharap agar acara ini bisa jadi pendorong untuk perubahan dan percepatan perbaikan pendidikan di Indonesia.