'Two Scenes', Musikalisasi Reka Adegan dari Putra Timur

4 April 2017 15:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putra Timur, musisi Indie (Foto: Instagram @ptdtimur)
Putra Timur adalah seorang solois indie pendatang baru di Ibukota. Untuk memperkenalkan diri, ia merilis single berjudul 'Two Scenes' melalui kanal YouTube pribadinya pada 31 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Inspirasi untuk membuat lagu tersebut pun datang dengan sederhana. Timur, begitu sapaan akrabnya, tengah duduk di ruang kelas kampusnya, melawan kebosanan di kelas layaknya mahasiswa, dan dua buah kisah yang dijalani oleh orang yang berbeda tiba-tiba muncul di kepalanya. Ia pun menulis lirik dari perspektif orang ke-3 yang melihat secara mendalam dua adegan yang dialami seorang pria dan wanita tersebut.
Hasil lamunannya ini kemudian menjadi suatu niat yang serius hingga lahirlah 'Two Scenes'.
"Saya mencoba menantang diri sendiri untuk accomplish ide-ide saya. Biasanya, saya stuck di fase rekaman mentah dan hanya diam di depan laptop," ucap Timur saat dihubungi kumparan (kumparan.com).
Selera musik Pria kelahiran tahun 1995 ini banyak dipengaruhi oleh musisi-musisi beraliran folk dan pop, seperti Cat Stevens, Never Shout Never, Neil Young, hingga The Beatles. Saat ini, dia sedang sangat mengidolakan Father John Misty, pelantun 'Hollywood Forever Cemetery Sings'. Jadi, jangan heran apabila suara dan aliran musik Timur memang menyerempet ke genre folk pop dengan sentuhan jazz.
ADVERTISEMENT
Lagu 'Two Scenes' ini sangat sederhana, mulai dari liriknya yang hanya terdiri dari tiga bait, nadanya yang mudah diingat, hingga suara Timur yang mampu menghanyutkan suasana. Lagu ini cocok didengarkan kala bersantai di sore hari sambil menyeruput kopi hangat.
This woman,
She’s got the world under her hands,
Like a queen would have a man,
Oh I love that kind of man.
This man,
He’s got everything that money can buy,
Like the people who would always survive,
Oh I hate this kind of life.
She does something,
Way more impressive,
than a fine old wine,
He did nothing,
But to smile for his life,
ADVERTISEMENT
What a waste of lies,
We got no business here,
So let’s take our chance and say goodbye.
Dari liriknya, Timur bercerita tentang kehidupan seorang pria dan wanita. Sekilas, kehidupan keduanya terlihat bahagia. Ternyata, kebahagiaan mereka memiliki cerita tersendiri. Bahkan, keduanya sebenarnya tidak begitu bahagia.
Lirik tersebut pun dikemas dengan apik menjadi lagu berjudul 'Two Scenes'. 'Two Scenes' sendiri mengingatkan pada suasana bar atau lounge kecil di kota New York pada era 80-an. Sebuah band terlihat sedang bermain di antara kepulan asap rokok dan cerutu, memainkan lagu pop jazz yang memanjakan telinga.
Untuk dapat menciptakan single perdana yang simpel di telinga ini, pria lulusan Universitas Indonesia itu dibantu oleh beberapa temannya, yaitu Faiz Mochamad dan Rifaldi Moeli dari band Circarama serta Ihsan Fadhlan. Mixing dan mastering juga dilakukan di High Ground Studio.
ADVERTISEMENT