Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Ciri-Ciri Saraf Terjepit dan Cara Mengobatinya
2 Juni 2022 19:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada beberapa ciri-ciri saraf terjepit yang perlu diwaspadai sebelum kerusakan saraf menjadi komplikasi dan permanen. Saraf terjepit ini bisa menimpa siapa saja dalam berbagai profesi pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Terkadang, gejala yang ditimbulkan bisa berupa rasa nyeri di bagian pinggang atau leher hingga sakit pada kaki (sciatica). Kukuh Praworo menerangkan dalam buku Terapi Medipic: Medical Picture, beberapa faktor yang mendukung terjadinya saraf kejepit, di antaranya:
Dalam istilah medis, saraf terjepit disebut juga dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP). Agar dapat segera diatasi, berikut akan diberitahukan apa saja ciri-ciri saraf terjepit yang sebaiknya diwaspadai.
Ciri-Ciri Saraf Terjepit
Umumnya, saraf terjepit kerap terjadi di daerah tulang leher hingga punggung bawah. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya terlalu banyak tekanan yang diterima oleh saraf tersebut, sehingga mengganggu aliran rangsangan ke saraf lainnya.
ADVERTISEMENT
Tekanan tersebut biasanya berasal dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang rawan, otot, atau tendon (urat). Saraf yang terjepit nantinya akan kehilangan fungsi kemudian menyebabkan beberapa ciri-ciri, seperti yang ditulis dalam buku Hijama ODT oleh Azib Susiyanto, Sy, berikut ini:
1. Nyeri di daerah saraf yang terjepit
Nyeri adalah ciri-ciri yang sudah pasti dirasakan ketika mengalami saraf terjepit. Keluhan yang dialami pun bisa bervariasi, dari nyeri ringan hingga berat, semua tergantung dari seberapa parah posisi dan ukuran herniasinya.
Tidak hanya di daerah saraf yang terjepit, nyeri juga bisa dirasa menjalar ke bagian tubuh lain, seperti bahu, lengan atau paha. Selain itu, nyeri dapat semakin terasa jika penderita berjalan, duduk, batuk, atau bersin.
2. Kesemutan sampai mati rasa
Ciri-ciri saraf terjepit yang juga sering dirasakan kebanyakan orang adalah kesemutan sampai mati rasa. Kondisi ini juga bergantung pada seberapa parah posisi dan ukuran herniasi.
ADVERTISEMENT
Kesemutan atau mati rasa ini pun bisa menyebar di bagian tubuh lain di sekitar saraf terjepit tersebut. Jadi, tidak hanya pada bagian saraf yang bermasalah, tapi bisa juga terjadi pada area lain yang masih dekat dengan saraf terjepit.
3. Terasa terbakar
Selain nyeri tajam dan kesemutan, ciri saraf terjepit lainnya adalah terasa seperti terbakar atau panas pada bagian saraf yang terjepit. Hal ini dapat terjadi akibat dari tekanan pada satu atau beberapa saraf di bagian leher maupun punggung, tergantung letak saraf terjepitnya.
4. Kelemahan otot
Saat saraf terjepit, maka otot-otot yang dilewati oleh saraf dapat bermasalah sehingga akan mengalami pelemahan. Karena itu, saraf terjepit dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.
Apabila saraf yang terjepit adalah di leher, otot bagian tubuh tersebut sampai tangan bisa melemah dan akhirnya muncul keluhan susah mengangkat sesuatu dengan tangan atau bahkan tidak bisa mengangkat tangan sama sekali.
ADVERTISEMENT
5. Gangguan BAK dan disfungsi seksual
Ciri-ciri saraf terjepit yang satu ini biasanya timbul apabila keluhan sudah sampai di tahap komplikasi menjadi penyakit lain, yaitu sindrom cauda equina. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya penekanan saraf pada bagian bawah tulang belakang secara terus-menerus.
Selain itu, adapun ciri lain yang menyertainya adalah nyeri makin hebat pada bagian punggung, mati rasa di pangkal paha, dan otot kaki semakin lemah.
Cara Mengobati Saraf Terjepit
Jika saraf yang terjepit terjadi dalam waktu singkat, biasanya tidak akan menimbulkan kerusakan permanen dan saraf bisa berfungsi secara normal. Namun, jika tekanan terus terjadi, itu dapat menimbulkan sakit kronis dan kerusakan saraf permanen.
Perawatan yang paling sering direkomendasikan adalah istirahat total atau menghentikan semua kegiatan yang dapat memperburuk tekanan di saraf. Namun, hal ini bergantung dari lokasi saraf terjepit, karena kadang membutuhkan bantuan penyangga.
ADVERTISEMENT
Obat-obat antiinflamasi nonsteroid bisa jadi pilihan, seperti ibuprofen dan naproxen. Sementara, gabapentin dan pregabalin lebih spesifik digunakan pada gangguan saraf karena hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Biasanya, seseorang akan sembuh setelah beberapa hari. Namun, jika tidak ada perbaikan setelah beberapa minggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan terapi fisik, obat-obatan untuk mengurangi nyeri, atau operasi untuk menghilangkan tekanan di saraf.
(NDA)
Live Update