Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Penyebab Scabies pada Manusia, Salah Satunya Kontak Fisik
20 Mei 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Scabies pada manusia adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau bernama Sarcoptes scabiei. Hewan ini nantinya menggali ke dalam lapisan atau kulit untuk hidup dan makan. Karena kondisi tersebut, beberapa orang mengalami gatal di area kulit dan ruam kemerahan.
ADVERTISEMENT
Menyadur Journal of Pediatrics Review, penyakit scabies dapat terjadi pada semua usia, tapi gejalanya semakin dirasakan oleh anak-anak dan menyerang anak di bawah usia 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan kulit anak-anak yang masih sensitif dan mudah diserang oleh tungau, bakteri, dan lainnya.
Tidak sedikit dari anak-anak yang mengalami scabies harus melakukan perawatan dokter, karena kondisi kulit yang semakin meradang. Di Indonesia sendiri, scabies menduduki urutan ketiga dari dua belas penyakit kulit yang sering dialami oleh manusia.
Hal tersebut diperkuat melalui data dari setiap puskesmas di Indonesia yang dikumpulkan oleh Departemen Kesehatan RI. Data tersebut menunjukkan bahwa angka scabies di Indonesia mencapai 5,6%-12,95%.
Sayangnya, scabies menjadi penyakit kulit yang salah satu penangannya cukup rendah. Itu karena scabies bukan penyakit yang mengancam jiwa. Namun, perlu diketahui bahwa penyakit ini bisa menjadi kronis dan bukan tidak mungkin menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Penyebab Scabies pada Manusia
Meski scabies bukan penyakit yang mengancam jiwa, tetap saja penyakit ini menimbulkan berbagai gejala yang tidak nyaman untuk dirasakan. Menyadur Medical News Today, scabies yang muncul pada beberapa orang dapat menimbulkan gatal dan ruam kemerahan di area kulit.
Tidak hanya itu, scabies juga bisa menyebabkan luka-luka infeksi karena rasa gatal yang hebat. Bahkan ada beberapa luka scabies yang mengeluarkan nanah dan berakhir pada peradangan kulit. Jika terjadi seperti ini, disarankan untuk segera melakukan perawatan ke dokter atau klinik pengobatan.
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa penyebab scabies adalah tungau bernama Sarcoptes scabiei. Ciri-ciri dari tungau ini adalah berbentuk menyerupai bulat, berukuran kecil, dan berkaki delapan.
Lalu, apa saja hal yang membuat scabies mengalami penyebaran yang begitu cepat? Mengutip dari jurnal Skabies karangan Hanna Mutiara, berikut informasi selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Kontak fisik yang cukup sering
Tungau Sarcoptes scaibei termasuk hewan kecil yang mudah menular karena terjadi kontak kulit atau fisik. Biasanya kontak fisik yang terjadi adalah berpengangan tangan, pelukan, dan lainnya.
Apabila semakin banyak jumlah parasit atau tungau di dalam tubuh seseorang, semakin besar juga kemungkinan orang tersebut akan menyebarkannya melalui kontak fisik.
Sayangnya, bentuk tungau sangat kecil dan sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Akibatnya, sulit untuk bisa mengantisipasi tertularnya scabies.
2. Handuk atau alas tidur yang tidak bersih
Selain melalui kontak fisik, tungau yang mengakibatkan scabies juga bisa menyerang melalui pakaian, handuk, atau alas tidur yang tidak berih. Sebagai informasi, tungau dapat hidup selama 2-3 hari di pakaian, handuk, hingga sprei.
Jika terjadi kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin tungau akan menyebar ke tempat yang lainya. Mulai dari kasur, bantal, dan lainnya. Kondisi yang semakin buruk terjadi adalah tempat tinggal yang sudah terkontaminasi oleh tungau.
ADVERTISEMENT
3. Lingkungan yang tidak bersih
Scabies merupakan penyakit kulit yang berhubungan dengan kebersihan diri. Perkembangan scabies akan meningkat pada kelompok masyarakat yang hidup dengan kondisi kebersihan dan lingkungan yang rendah.
Hal ini umumnya berhubungan dengan pengetahuan tentang penyakit scabies yang masih rendah dan kebanyakan masyarakat menganggap enteng penyakit kulit ini.
Sebetulnya, ada banyak yang bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, mulai dari mengganti handuk setiap 3 hari atau 2 kali seminggu. Tidak hanya itu, setelah menggunakan handuk, keringkan di bawah sinar matahari dan hindari pemakaian handuk yang bergantian dengan orang lain.
4. Kepadatan penduduk yang tinggi
World Health Organization menyebutkan bahwa penyebaran scabies bisa meningkat melihat dari tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dan sosial ekonomi rendah di beberapa wilayah atau daerah.
ADVERTISEMENT
Artinya, daerah yang berada di lingkungan tidak bersih dan padat penduduk memiliki kemungkinan besar terserang scabies karena tidak ada sanitasi yang memadai. Berikut beberapa contoh daerah atau tempat yang tinggi penduduk dan memiliki ekonomi yang rendah, yakni penjara, panti asuhan, hingga panti jompo.
(JA)