Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengobati Campak: Mengonsumsi Antibiotik hingga Vitamin
24 Juni 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika tidak diobati sesegera mungkin, penyakit campak dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi. Menyadur laman Pemerintah Kota Medan, komplikasi penyakit campak , yaitu:
Lantas, bagaimana cara mengobati campak yang tepat? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Cara Mengobati Campak
Penyakit campak adalah suatu infeksi virus jenis paramyxovirus yang bisa menyebabkan ruam kemerahan di seluruh tubuh. Campak termasuk ke dalam penyakit menular yang cukup serius, terutama jika dialami oleh bayi dan anak-anak.
Pernyataan tersebut sesuai dengan data World Health Organization (WHO) tahun 2019 mencatat bahwa terdapat 440.200 kasus campak aktif yang menginfeksi manusia setiap tahunnya.
Bahkan sebelum ditemukan vaksin untuk campak, penyakit ini dapat mengancam jiwa karena gejala-gejala yang ditimbulkannya. Menyadur buku Therapy Herbal: Back to Nature karya Aditya Bagus Pratama, penderita campak mampu menularkan virus yang ada di dalam tubuhnya dalam waktu 2-4 hari sebelum muncul ruam.
Setelah itu, pasien akan merasakan gejala campak , seperti nyeri di tenggorokan, hidung meler, batuk, nyeri otot, demam, mata merah, dan fotofobia. Puncak dari penyakit ini adalah penderita akan merasakan sakit, ruam kemerahannya meluas, serta suhu tubuhnya naik mencapai 40°C.
ADVERTISEMENT
Laman Healthline menyebutkan bahwa tidak ada obat khusus yang dapat menyebutkan obat sakit campak. Namun, para dokter atau tenaga medis dapat memberikan obat antibiotik dan anti-virus kepada penderitanya untuk mencegah penyebaran virus di dalam tubuh.
Tidak hanya itu, dokter mungkin juga akan menyarankan si penderita untuk melakukan vaksin MMR sebagai upaya pencegahan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Berikut cara mengobati campak yang dapat dilakukan, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today, di antaranya:
1. Menjaga kebersihan badan
Ruam kemerahan pada badan membuat beberapa orang memilih untuk tidak membersihkan badan atau mandi. Padahal, rutin membersihkan badan dapat mengurangi munculnya ruam kemerahan.
Supaya mendapatkan hasil yang lebih maksimal, gunakan sabun anti iritasi pada saat mandi dan usap lembut dengan handuk setelah ia selesai mandi. Jangan lupa untuk menggunakan bedak anti gatal.
ADVERTISEMENT
2. Mengonsumsi obat penurun panas
Menyadur laman Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng, obat penurun panas, seperti paracetamol, buprofen, hingga aspirin dapat membantu penderita campak untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri badan.
Namun penderita campak perlu menghindari pemberian aspirin pada anak di bawah 16 tahun dan perhatikan pemberian dosis obat-obatan tersebut, untuk mencegah gangguan hati.
3. Mengonsumsi vitamin A
Vitamin A (retinol) merupakan nutrisi yang penting untuk organ penglihatan, pertumbuhan tubuh, pembelahan sel, kesehatan sistem reproduksi dan menunjang sistem kekebalan tubuh. Dengan mengonsumsi vitamin A, penderita campak dapat mencegah atau mengurangi komplikasi campak.
4. Mengonsumsi antibiotik
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan parasit tertentu. Umumnya, pemberian antibiotik ini dilakukan apabila terjadi komplikasi.
Sebagaimana yang diketahui, infeksi campak dapat disebabkan oleh virus. Adanya antibiotik ini dapat berguna untuk melawan virus tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Melakukan vaksin campak
Kini, pemerintah Indonesia sudah menyediakan vaksin wajib untuk terhindar dari tiga penyakit sekaligus, yakni campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin tersebut disebut dengan vaksin MMR dan biasanya diberikan pada bayi yang berusia 15 bulan dengan dosis 0,5 mL. Umumnya vaksin MMR ini akan diberikan di puskesmas, posyandu, sekolah, serta fasilitas kesehatan lainnya.
Baca Juga: Apakah Ada Efek Vaksin Campak pada Bayi?
(JA)