Penyakit Campak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
23 Juni 2022 14:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyakit campak. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit campak. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Campak adalah suatu infeksi virus menular yang biasa diderita anak-anak dan orang dewasa. Gejalanya ditandai dengan ruam kemerahan, demam, batuk, dan konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata).
ADVERTISEMENT
Penyakit campak merupakan ancaman serius bagi seluruh dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2019 mencatat bahwa terdapat 440.200 kasus campak aktif yang menginfeksi manusia setiap tahunnya.
Angka ini terbilang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tidak segera ditangani, infeksi campak bisa menjadi wabah yang membahayakan bagi kehidupan manusia.
Sebenarnya apa itu penyakit campak? Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.

Penyakit Campak Itu Seperti Apa?

Penyakit campak adalah suatu infeksi virus jenis Paramyxovirus yang bisa menyebabkan ruam kemerahan di seluruh tubuh. Campak masuk dalam golongan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.
Ilustrasi penyakit campak. Foto: Unsplash
Campak umumnya menginfeksi saluran pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Penularan dapat terjadi jika seseorang menghirup droplets di udara karena bersin, batuk, atau ludah yang mengandung virus. Menyentuh barang yang sudah terkontaminasi juga bisa menjadi pemicunya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Therapy Herbal: Back to Nature karya Aditya Bagus Pratama (2021), penderita campak dapat menularkan infeksi dalam waktu 2-4 hari sebelum munculnya ruam. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya ia kebal terhadap ancaman penyakit ini.
Gejala campak selain ruam dapat terdeteksi pada hari ke-7 setelah infeksi. Pasien akan merasakan nyeri di tenggorokan, hidung meler, batuk, nyeri otot, demam, mata merah, dan fotofobia (rentan terhadap cahaya silau).
Kemudian, 2-4 hari setelahnya akan muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik koplik). Sementara ruam kemerahan yang terasa gatal akan muncul 3-5 hari setelah muncul gejala sebelumnya. Ruam ini bisa berbentuk papula (ruam kemerahan yang menonjol) atau makula (ruam kemerahan yang datar).
ADVERTISEMENT
Puncak dari penyakit ini adalah penderita akan merasakan sakit, ruam kemerahannya meluas, serta suhu tubuhnya naik mencapai 40°C. Kemudian 3-5 hari setelahnya suhu tubuh akan turun, penderita mulai merasa membaik, dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak adalah infeksi bakteri, pneumonia, infeksi telinga tengah, dan trombosito penia (penurunan jumlah trombosit). Akibatnya, penderita mudah memar dan mudah mengalami pendarahan ensefalitis (infeksi otak).
Ilustrasi penyakit campak. Foto: pixabay
Komplikasi ini terbilang jarang karena hanya terjadi pada 1 dari 1.000-2.000 kasus yang tercatat. Untuk mengobatinya, diperlukan pemeriksaan lain seperti tes darah, pembiakan virus, dan serologi campak.

Apakah Penyakit Campak Gatal-Gatal?

Salah satu gejala campak ialah ruam kemerahan yang pada sebagian besar orang akan terasa gatal. Gejala ini dapat muncul 3-5 hari setelah gejala umum dirasakan pasien.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs National Health Service UK, ruam kemerahan tersebut dapat muncul di beberapa anggota tubuh seperti kepala, leher, lengan, kaki, dan perut. Dalam kondisi parah, pasien bahkan bisa merasakan ruam kemerahan di seluruh tubuhnya.
Untuk meredakan rasa gatal ini, dokter biasanya akan meresepkan obat tertentu. Pasien bisa meminimalisir gejalanya dengan menjaga kebersihan tubuh, mengoleskan lotion calamine, mengenakan pakaian yang nyaman, dan tidak menggaruk ruam.

Penyakit Campak Disebabkan oleh Apa?

Penyebab campak adalah infeksi virus bernama Paramyxovirus. Masa inkubasinya berkisar antara 10-12 hari sebelum gejala muncul. Penularan dapat terjadi melalui droplets yang berasal dari bersin, batuk, atau ludah yang terinfeksi virus.
Ilustrasi penyakit campak. Foto: pixabay
Disebutkan dalam Buku Pintar Penanggulangan Wabah Penyakit Dunia dan Nasional karya Winarni (2021), virus penyebab campak dapat bertahan di udara dan permukaan lebih dari 2 jam. Oleh karena itu, setiap individu perlu mewaspadainya.
ADVERTISEMENT
Selain melalui droplets dan permukaan barang, infeksi virus campak juga dapat menular melalui penderitanya. Jika ada teman atau saudara yang terkena campak, sebaiknya jaga jarak aman. Jangan menggunakan barang pribadi secara bersamaan untuk menghindari penularan.
Penyakit campak merupakan ancaman yang serius. Jika penanganannya tidak tepat, penyakit ini bisa berubah menjadi endemik yang dapat menyebabkan banyak kematian. Anak-anak dan bayi lebih rentan terserang penyakit ini.
Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terinfeksi virus ini apabila belum mendapatkan imunisasi atau vaksin. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan berhati-hati .

Apa Pantangan Penyakit Campak?

Karena penyakit campak sangat menular, maka pantangan terpenting yang harus dipatuhi adalah hindari aktivitas di luar ruangan. Sebaiknya, jangan kontak langsung dengan orang-orang sehat yang ada di sekeliling Anda.
Ilustrasi penyakit campak. Foto: unsplash
Gunakan masker sepanjang hari, terutama ketika batuk dan bersin. Kemudian, jangan berbagi barang pribadi, batasi konsumsi gorengan, gunakan pakaian yang nyaman, dan hindari mandi dengan air dingin.
ADVERTISEMENT
Jika hal-hal tersebut sudah dipatuhi, maka risiko penularan penyakit campak menjadi minim. Nah, berikut beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala campak:

Apakah penyakit campak boleh kena air?

Penyakit campak boleh kena air selama air yang digunakan bukanlah air dingin. Dokter justru menganjurkan pasien untuk rutin membersihkan tubuhnya dengan cara mandi.
Beberapa ahli klinis mengatakan bahwa mandi bisa mengurangi rasa gatal pada pasien campak. Gejala flu dan batuk yang menyertai juga bisa disembuhkan dengan cara tersebut.
ADVERTISEMENT
(MSD)