
Selain mengonsumsi obat-obatan, sebetulnya ada cara lain juga yang dapat diterapkan oleh seseorang yang mengalami cegukan, seperti:
- Menahan napas selama beberapa detik
- Mengisap buah lemon
- Duduk dengan posisi yang condong ke depan
- Minumlah segelas air secara perlahan
- Mencoba memakan atau mengunyah es batu
Sayang, cara-cara yang disebutkan di atas belum tentu ampuh bagi penderita cegukan berkepanjangan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa cara-cara tersebut nyatanya ampuh bagi yang mengalami cegukan normal.
Cegukan normal dan berkepanjangan merupakan dua kondisi yang sangat berbeda. Cegukan normal biasanya terjadi dalam kurun waktu yang singkat, yaitu 1-5 menit, sedangkan cegukan berkepanjang terjadi dalam kurun waktu lebih dari 48 jam atau 2 hari.
Obat Cegukan Terus-menerus
Dalam dunia medis, istilah cegukan bisa disebut juga dengan singultus. Kata tersebut berasal dari kata Latin yang artinya aksi menarik napas meski sedang menangis.
Adapun penyebab dari cegukan terus-menerus , yakni mengonsumsi makanan pedas, minum minuman panas, stres, dan penyakit mengiritasi diafragma yang lainnya.
Jika dibiarkan terus-menerus, cegukan berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas seseorang. Bahkan ada beberapa dampak yang dirasakan oleh orang yang mengalami cegukan terus-menerus, yakni:
- Insomnia
- Depresi
- Berat badan menurun
- Gangguan tidur
- Dehidrasi
- Depresi
Untuk mengobatinya, pengidap bisa membeli jenis-jenis obat tertentu yang biasanya diresepekan, seperti Chlorpromazine (Thorazine), Metoclopramide (Reglan), Baclofen, Gabapentin (Neurontin), hingga Haloperidol.
Apabila obat-obatan tersebut tidak berpengaruh banyak untuk menghilangkan cegukan terus-menerus, biasanya dokter akan menyarankan pasiennya untuk mengambil tindakan operasi.
Menurut laman Ciputra Hospital, operasi tersebut dilakukan untuk memasang perangkat yang secara elektrik merangsang saraf vagus atau pemberian suntikan anestesi pada saraf fretik di leher.

Ingin tau lebih banyak tentang obat cegukan terus-menerus? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Chlorpromazine
Obat pertama yang dapat dikonsumsi oleh seseorang yang mengalami cegukan berkepanjangan adalah chlorpromazine. Obat ini termasuk ke dalam golongan antipsikotik yang lebih umum dikonsumsi oleh seseorangyang mengalami masalah mental.
Meski demikian, British Journal of General Practice menyebutkan bahwa pemberian chlorpromazine sebanyak 25-50 mg melalui suntikan bekerja efektif mengatasi 80% kasus cegukan persisten.
2. Baclofen
Baclofen adalah obat untuk mengatasi ketegangan, kekakuan, nyeri, atau kram pada otot yang bisa disebabkan oleh cedera tulang belakang atau multiple sclerosis.
Biasanya dokter akan memberikan baclofen untuk mengurangi frekuens cegukan yang dirasakan sesuai dengan dosis yang ditentukan. Jika gejala yang dirasakan sudah berkurang, dokter akan otomatis mengurangi dosis baclofen.
3. Metoclopramide
Selanjutnya adalah metoclopramide. Obat metoclopramide ini sendiri adalah obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah. Tidak heran apabila obat ini lebih sering digunakan oleh penderita penyakit lambung.
Meski demikian, obat metoclopramide juga sering digunakan oleh seseorang yang mengalami cegukan berkepanjangan. Walaupun tidak sepenuhnya menyembuhkan, obat ini dapat meringankan gejala cegukan yang tidak kunjung berhenti selama lebih dari dua hari.
4. Obat antikejang
Obat lainnya yang berfungsi untuk meredakam gejala cegukan berkepanjangan adalah obat antikejang. Adapun beberapa obat antikejang yang dapat dikonsumsi adalah asam valproate, carbamazepine, lamotrigine, levetiracetam, hingga topiramate.
Dari banyaknya obat antikejang yang dirasakan, ada beberapa obat yang sulit untuk ditemukan di apotek-apotek terdekat, seperti gabapentin dan asam valporat.
5. Haloperidol
Menyadur Healthline, haloperidol merupakan salah satu obat antipsikotik yang bekerja dengan cara menyeimbangkan zat kimia alami otak bernama neurotransmitter.
Obat ini cukup efektif untuk mengatasi cegukan melalui antagonis dopamin. Haloperidol juga disebut-sebut lebih baik daripada obat cegukan lainnya, yakni chlorpromazine.
6. Gabapentin
Gabapentin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan kejang pada penderita epilepsi. Selain untuk epilepsi, gabapentin juga berfungsi untuk meredakan nyeri saraf yang muncul setelah mengalami herpes hingga cegukan.
Meski demikian, pemberian gabapentin harus dibarengi dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jika dosisnya berlebihan, hal ini bisa menyebabkan efek samping berbahaya.
Baca Juga: Kenapa Bayi Sering Cegukan?
(JA)
Apa yang menyebabkan cegukan?
Kondisi apa yang menimbulkan cegukan?
Bagaimana cara menghilangkan cegukan terus-menerus?