7 Penyebab Ngompol pada Orang Dewasa yang Perlu Diketahui

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 13:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ngompol yang bisa terjadi pada orang dewasa. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ngompol yang bisa terjadi pada orang dewasa. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang mengira jika mengompol hanya akan dialami anak-anak. Nyatanya, orang dewasa bisa mengompol. Penyebab ngompol pada orang dewasa pun begitu beragam.
ADVERTISEMENT
Mungkin, sebagian orang menganggap mengompol saat dewasa adalah hal yang sangat memalukan. Padahal, fenomena buang air tanpa disengaja ini bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Dalam istilah medis, penyakit urologi ini disebut dengan nocturnal enuresis (enuresis nokturnal). Mengutip studi terbitan Frontiers in Medicine pada tahun 2022, kondisi ini bahkan bisa ditemukan hingga 2,3% jumlah orang dewasa.
Normalnya, saat ingin buang air kecil, saraf di dinding kandung kemih akan mengirim pesan ke otak bahwa kandung kemih telah penuh. Selanjutnya, otak akan mengirimkan pesan kembali ke kandung kemih, agar tidak mengosongkan urine sampai orang tersebut siap buang air kecil.
Namun, orang dewasa dengan kondisi enuresis nokturnal memiliki masalah yang menyebabkan mereka buang air kecil tanpa sadar di malam hari. Simak pembahasan tentang penyebab ngompol pada orang dewasa berikut ini.
Ilustrasi mengompol di malam hari yang bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Foto: Pixabay

Penyebab Ngompol pada Orang Dewasa

Mengutip buku Urinary Stone Disease: The Practical Guide to Medical and Surgical Management, mengompol yang dialami orang dewasa bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan tertentu. Berikut penyebab sering buang air kecil saat tertidur yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT

1. Efek Obat

Beberapa jenis obat bisa menjadi penyebab orang dewasa ngompol seperti obat hipnotik dan obat psikiatri. Adapun contoh obatnya, yakni thioridazine, clozapine, dan risperidone.
Hipnotik adalah jenis obat yang biasanya digunakan dokter untuk mengobati insomnia, obat penenang, dan prosedur operasi. Efek samping obat ini membuat orang tidur nyenyak, sehingga seseorang tidak menyadari keinginan alami untuk buang air kecil.

2. Kandung Kemih yang Terlalu Aktif

Berdasarkan penelitian yang dilakukan UrologyHealth memaparkan, sebanyak 70-80% orang dewasa yang menderita enuresis nokturnal memiliki kandung kemih yang terlalu aktif. Kondisi ini biasanya diperparah, jika ia mengonsumsi alkohol dan kafein.
Sebagai informasi tambahan, alkohol dan kafein bisa mengiritasi kandung kemih, sehingga membuat otot detrusor menjadi tidak stabil.

3. Pembesaran Prostat

Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bagian bawah kandung kemih sebelum uretra pada sistem reproduksi pria. Saat kelenjar prostat membesar, kelenjar akan menekan dan menjepit uretra dan membuat dinding kandung kemih pun bertambah tebal.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat kandung kemih melemah, sehingga tidak bisa mengosongkan urine dengan maksimal. Urine yang tersisa inilah yang bisa bocor saat seseorang tertidur, sehingga mengompol pun tak terhindari.

4. Infeksi Kandung Kemih

Cystitis atau infeksi kandung kemih disebabkan oleh bakteri yang ada di dalam kandung kemih. Faktanya, wanita lebih berisiko menderita penyakit kandung kemih yang satu ini daripada pria. Sebab, letak uretra wanita berdekatan dengan vagina. Salah satu gejala infeksi kandung kemih inilah yang menyebabkan seseorang mengompol.
Ilustrasi kondisi kandung kemih yang bisa jadi penyebab ngompol di malam hari. Foto: Pixabay

5. Kandung Kemih yang Kecil

Orang dewasa dengan kondisi kandung kemih seperti ini kerap mengompol di malam hari. Kondisi ini sebenarnya tidak menunjukkan ukuran kandung kemih yang lebih kecil.
Namun, kapasitas kandung kemih yang benar-benar menampung urine lebih kecil daripada orang-orang pada umumnya. Jadi, urine pun bisa meluap dari kandung kemih, hingga menyebabkan seseorang mengompol tanpa sadar.
ADVERTISEMENT

6. Diabetes Insipidus

Umumnya, ginjal menyaring cairan darah untuk membuang sisa metabolisme. Beberapa cairan juga akan dikembalikan melalui aliran darah.
Sementara itu, sisa metabolisme dan sebagian kecil cairan lainnya dibuang dalam bentuk urine. Saat mengembalikan cairan yang disaring ke aliran darah, tubuh menggunakan hormon antidiuretik atau vasopresin.
Hormon ini dihasilkan di bagian otak bernama hipotalamus. Namun, penderita diabetes insipidus mengalami kekurangan vasopresin atau terdapat sesuatu yang menghalangi produksinya. Kondisi inilah yang menyebabkan produksi urine berlebih, sehingga orang dewasa rentan mengalami ngompol.

7. Ketidakseimbangan Hormon

Kondisi ini berkaitan dengan hormon antidiuretik. Fungsi utama hormon ini adalah memberikan sinyal pada ginjal, agar mampu mengontrol produksi urine.
Normalnya, tubuh bisa memproduksi hormon ini dengan lebih banyak agar orang dewasa terhindar dari ngompol. Namun, orang yang memiliki masalah ketidakseimbangan hormon antidiuretik memiliki kadar hormon yang terlalu sedikit, sehingga urine menjadi terbendung di dalam kandung kemih.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus lain, tubuh sebenarnya memproduksi hormon antidiuretik yang mencukupi, tetapi ginjalnya tidak dapat merespons dan terus memproduksi urine dalam jumlah yang sama. Hal ini membuat jumlah urine berlebihan selama tidur atau kerap disebut sebagai poliuria nokturnal.
(VIO)