Konten dari Pengguna

Apa Itu Angin Duduk Menurut Istilah Medis? Ini Jawabannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
7 Juni 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa itu angin duduk? Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Apa itu angin duduk? Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Apa itu angin duduk? Dalam istilah medis, angin duduk sering disebut juga dengan angina pektoris atau angina. Kondisi ini terjadi karena parokan darah ke otot jantung terhambat dan bisa saja terjadi secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, jantung untuk bisa bekerja dengan baik membutuhkan asupan darah yang kaya dengan oksigen. Oleh karena itu, darah untuk jantung dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut dengan pembuluh koroner.
Maka dari itu, jika ada penyempitan di dalam pembuluh koroner tersebut, akibatnya cukup fatal dan bisa berakhir dengan meninggal dunia. Walaupun terjadi secara tiba-tiba, kemunculan angina biasanya ditandai oleh beberapa gejala.
Menurut laman Primaya Hospital, berikut gejala angina, yaitu nyeri pada dada yang bisa saja menjalar hingga rahang, bahu, lengan, atau punggung. Angina bisa membahayakan, tetapi bisa juga bersifat ringan.
Umumnya, penyakit angina ini kerap kali dialami oleh kelompok orang dewasa. Maka dari itu, ada baiknya untuk mencegah timbulnya gejala-gejala tersebut dengan menghentikan kegiatan hingga mengonsumsi obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Untuk membahas lebih lanjut tentang angin duduk, simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Apa Itu Angin Duduk?

Angin duduk disebut juga dengan angina. Foto: Unsplash
Menyadur buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan karangan dr. Florentina R. Wahjuni, angin duduk adalah gejala kelainan otot jantung yang terjadi dalam waktu singkat.
Kondisi ini timbul karena kurangnya oksigen, sehingga banyak sel otot jantung yang mati. Namun, perlu digarisbawahi bahwa penderita angin duduk, tidak diperbolehkan dipijat atau dikerok.
Pasalnya, pernah terjadi kasus pengidap angin duduk yang meninggal akibat dipijat. Hal ini menunjukkan betapa penanganan yang salah dapat berakibat fatal. Justru tindakan yang harus dilakukan adalah pemberian oksigen dan obat, serta tindakan diagnostik khusus.
Lebih lanjut, angin duduk terdapat beberapa jenis, yaitu angina stabil, tidak stabil, dan lainnya. Supaya memahami jenis-jenisnya, berikut informasinya.
ADVERTISEMENT

1. Angina stabil

Angina stabil ditandai dengan gejala nyeri yang berkembang perlahan seiring dengan waktu dan memiliki pola. Gejala ini tidak berlangsung lama dan bisa diringankan dengan beristirahat atau meminum obat golongan nitrat (seperti ISDN).
Jenis angin stabil ini tidak mengancam nyawa, tetapi bisa menjadi tanda dari penyakit serangan jantung yang membahayakan. Untuk membedakan jenis angina stabil dengan yang lainnya, berikut ciri-ciri angina stabil.

2. Angina tidak stabil

Selain angin stabil, ada juga jenis angin duduk lain, yaitu angina tidak stabil. Gejala angina tidak stabil biasanya berkembang dengan cepat dan muncul tiba-tiba bahkan saat tidak melakukan apa-apa. Umumnya, rasa nyeri dari angina tidak stabil ini berlangsung lebih lama dan sulit untuk diredakan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa orang bisa mengalami angina tidak stabil, setelah mendapati gejala angina stabil sebelumnya. Angina tidak stabil tergolong sebagai situasi darurat karena bisa mengancam kondisi jantung. Berikut ciri-ciri angina tidak stabil.

3. Angina varian

Menyadur laman Health Grades, angina varian adalah jenis angin duduk yang paling tidak umum, tetapi sering terjadi pada orang dewasa muda. Kondisi ini terjadi karena arteri koroner mengalami kejang dan menekan arteri. Lebih lengkap, jenis angina varian atau angina prinzmetal terjadi saat sedang beristirahat di malam hari.
ADVERTISEMENT

4. Angina mikrovaskular

Jenis angina selanjutnya adalah angina mikrovaskular. Jenis angina ini kerap kali dialami oleh wanita dan orang dewasa yang disebabkan oleh plak atau gumpalan yang menyebabkan kerusakan pada cabang terkecil arteri koroner.
Gejala dari angin mikrovaskular ini yakni sesak napas, nyeri dada, dan mudah kelelahan. Untuk mencegahnya, pastikan bahwa kamu sudah beristirahat dengan cukup sesuai dengan anjuran dari tenaga medis.
(JA)