Bayi Susah BAB dan Sering Kentut: Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
17 Mei 2022 20:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Bagi ibu yang telah memiliki buah hati di rumah, tentunya ingin sang bayi dalam keadaan sehat dan tidak memiliki gejala sakit. Namun, bayi susah BAB dan sering kentut kerap terjadi dan dialami sang bayi. Apa penyebab bayi 1 bulan susah BAB tapi kentut terus?
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Healthline, salah satu tantangan dalam merawat bayi adalah menjaga kesehatan pencernaannya, terutama saat bayi baru diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Bayi yang telah diberikan MPASI biasanya akan mengalami kesulitan BAB dan sering kentut. Lebih lanjut, kondisi kesehatan ini dapat dialami oleh bayi yang masih mengonsumsi ASI atau susu formula.
Hal tersebut tentunya akan membuat si kecil tidak nyaman karena tidak kunjung buang air besar. Meski demikian, bayi susah BAB dan sering kentut merupakan kondisi yang normal dan bukan indikasi bayi masuk angin dan mengalami masalah pencernaan (sembelit).
Dengan begitu, para ibu tidak perlu khawatir dan panik jika bayi mengalami kondisi tersebut. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai kondisi bayi susah BAB dan sering kentut, simak penjelasan selengkapnya pada artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Kenapa Bayi Kentut Terus Tapi Tidak BAB?

Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
Apabila bayi mengalami hal tersebut, kamu tentu akan bertanya kenapa bayi kentut terus tapi tidak BAB?
Mengutip dari laman Healthline, bayi yang rutin meminum ASI belum tentu akan membuang air besar setiap hari. Hal tersebut karena tubuh bayi dapat menggunakan hampir seluruh komponen ASI untuk nutrisi. Selain itu sangat sedikit yang terbuang untuk dicerna dalam saluran pencernaan.
Sebab itu, bayi susah BAB merupakan kondisi yang normal dialami setiap bayi. Dalam hal ini, bayi yang mendapat asupan ASI eksklusif (secara rutin) hanya akan buang air besar satu minggu sekali.
Adapun bayi yang sudah diberikan susu formula atau tidak mendapat asupan ASI secara rutin, biasanya akan BAB satu kali selama beberapa hari dalam satu minggu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, apabila bayi sudah mulai menjalankan MPASI, ibu perlu memahami makanan yang dapat membantu dan menghambat sistem pencernaan bayi.
Menurut Healthline, 30 persen bayi di dunia mengalami kesulitan BAB dan sering kentut. Beberapa di antaranya memiliki tekstur tinja yang keras saat BAB. Berikut penyebab bayi susah BAB dan sering kentut:

1. Bayi yang diberi ASI

Secara umum, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki risiko yang sangat kecil untuk mengalami masalah pencernaan, seperti sulit BAB dan sering kentut. Namun hal tersebut juga dapat terjadi apabila kandungan ASI ibu berubah.
Dalam ASI biasanya terdapat cairan kolostrum yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir. Dengan begitu, cairan ini mencegah bayi terinfeksi kuman atau virus yang bisa menyebabkan masalah pencernaan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, cairan ini juga dapat membantu pencernaan bayi supaya lebih lancar dan tidak sakit. Akan tetapi, kandungan cairan tersebut dalam ASI dapat berubah seiring pola makan ibu selama memberikan ASI.

2. Bayi yang diberi susu formula

Bayi memiliki risiko lebih besar mengalami kembung saat sering mengonsumsi susu formula. Bayi akan mengalami kembung jika menelan banyak udara selama proses menyusui.
Tidak hanya itu, salah satu penyebab bayi sulit BAB dan sering kentut biasanya karena ada kandungan di dalam susu formula yang tak cocok untuk sistem pencernaannya. Oleh sebab itu, ibu perlu sangat berhati-hati dalam memilih susu formula untuk si kecil.

3. Bayi MPASI

Ketika bayi mulai mencoba mengonsumsi makanan padat, hal itu dapat menjadi salah satu penyebab ia sering kentut. Konsumsi makanan padat juga akan memengaruhi sistem pencernaan bayi, seperti sulit BAB dan sering kentut.
ADVERTISEMENT

Apa Ciri-Ciri Bayi Masuk Angin?

Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
Mengutip dari laman Healthline, tak jarang seorang ibu beranggapan bayi mengalami masuk angin dan sembelit apabila memiliki gejala susah BAB dan sering kentut. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa, kondisi bayi susah BAB dan sering kentut merupakan hal yang normal.
Apabila si kecil mengalami kondisi kesehatan tersebut, belum tentu ia mengalami kondisi sembelit dan masuk angin. Bayi dapat dikatakan mengalami masuk angin dan sembelit bila mengalami gejala-gejala berikut ini:
ADVERTISEMENT

Berapa Lama Maksimal Tidak BAB pada Bayi?

Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
Mengutip Healthline, bayi dapat tidak BAB dan sering kentut selama dua hari. Hal tersebut masih terbilang normal dengan syarat ia tidak merasa kesakitan di bagian perut.
Kemudian, bayi juga dapat tidak BAB dan sering kentut selama 4-5 hari. Apabila bayi baru BAB setelah 4-5 hari sekali dengan tekstur tinja lembek tetapi tetap lancar, itu juga menandakan bahwa sistem pencernaan masih dalam batas normal pada bayi.
Lantas berapa lama maksimal tidak BAB pada bayi? Jawabannya adalah lebih dari satu minggu. Jika bayi tidak BAB dan sering kentut selama lebih dari satu minggu, ibu perlu mengecek kondisi kesehatan tubuhnya.
Orang tua dapat mengecek kesehatan tubuhnya mulai dari kondisi nafsu makan bayi, suhu tubuh, dan gejala yang disebutkan sebelumnya. Setelah itu, ibu dapat mengecek kondisi kesehatan bayi secara langsung ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara agar Bayi Cepat BAB?

Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
Setelah memahami penjelasan tentang penyebab bayi susah BAB dan sering kentut, bagaimana cara agar bayi cepat BAB? Mengutip dari laman Medical News Today, berikut cara melancarkan BAB pada bayi:

1. Mandi air hangat

Memandikan bayi dengan air hangat dapat mengendurkan otot perutnya dan dapat melancarkan BAB.

2. Mengubah pola makan

Para ibu juga dapat mengubah pola makan bayi jika mengalami kesulitan BAB dan sering kentut. Perubahan pola makan ini dapat bervariasi tergantung usia bayi.
Secara umum, mengonsumi banyak buah dan sayuran dapat membantu merangsang usus bayi supaya proses mencerna lancar. Hal tersebut karena buah dan sayuran memiliki banyak kandungan serat yang bagus untuk tubuh.
ADVERTISEMENT

3. Memijat

Para ibu juga dapat membantu bayi yang sulit BAB dan sering kentut dengan memijat perutnya secara perlahan untuk meredakan masalah pencernaan.

4. Minum jus buah

Meminum jus buah juga dapat menjadi solusi untuk bayi yang sulit BAB dan sering kentut. Setelah bayi mencapai usia 2–4 bulan, ia dapat mengonsumsi sedikit jus buah, seperti jus apel.

5. Latihan gerakan

Masalah pencernaan bayi juga dapat diatasi dengan menggerakan kaki bayi secara perlahan. Seperti halnya orang dewasa, olahraga dan gerakan cenderung merangsang usus bayi untuk melancarkan sistem pencernaannya.
(FNS)