Gejala dan Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Banyak dari para ibu yang mencari berbagai cara menurunkan kuning bayi dengan cepat. Penyakit kuning atau jaundice merupakan kondisi di mana bayi mengalami perubahan warna menjadi kuning pada seluruh tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Bayi kuning umumnya dapat terjadi karena bilirubin dalam darah meningkat atau bisa disebut juga dengan hiperbilirubin. Penyakit kuning ini kerap dialami oleh hampir 80 persen bayi yang baru lahir lebih dari 24 jam.
Bahkan, disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa dari 100 bayi yang sehat, 60 di antaranya mengalami penyakit kuning. Umumnya, ciri-ciri bayi kuning dapat dilihat pada wajah, dada, perut, lengan, kaki, kemudian urinenya juga berwarna pekat dan tinja pucat.
Namun, terkadang kondisi kuning pada bayi tidak dapat langsung diamati oleh orang awam. Agar mengetahui apakah bayi mengalami penyakit kuning atau tidak beserta cara menurunkan gejalanya, simak uraian artikel di bawah ini.

Penyakit Kuning pada Bayi

Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay
Untuk memeriksa penyakit kuning pada bayi, caranya adalah dengan menekan dengan lembut dahi atau hidungnya. Jika kulit terlihat berwarna kuning saat ditekan, kemungkinan bayi mengalami penyakit kuning ringan.
ADVERTISEMENT
Namun, jika bayi tidak mengalami penyakit kuning, warna kulitnya akan terlihat pucat atau sedikit lebih terang dari warna normalnya untuk sesaat. Walau demikian, biasanya penyakit kuning akan diperiksa sebelum bayi pulang dari rumah sakit.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi baru lahir diperiksa untuk penyakit kuning selama pemeriksaan medis rutin, dan setidaknya setiap delapan hingga 12 jam selama di rumah sakit.
Penyakit kuning pada bayi juga harus diperiksa antara hari ketiga dan ketujuh setelah lahir, tepatnya saat kadar bilirubin memuncak. Apabila bayi pulang lebih awal dari 72 jam setelah lahir, lakukan janji temu untuk memeriksakan penyakit kuning.

Berapa Lama Penyakit Kuning Pada Bayi Menyerang?

Ilustrasi bayi. Foto: Pexels
Mengutip laman Kids Health, kuning pada bayi terjadi karena adanya timbunan bilirubin di bawah jaringan kulit. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan perawatan khusus, kecuali jika kadar bilirubin meningkat terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
Saat masih dalam kandungan, janin membutuhkan banyak sel darah merah karena paru-parunya belum berfungsi. Sel darah merah ini sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen dan zat makanan dari ibunya melalui plasenta.
Ketika terlahir, paru-paru telah berfungsi sehingga sel darah merah ini tidak diperlukan lagi, sehingga dihancurkan oleh tubuh. Hancuran inilah yang menjadi bilirubin yang berwarna kekuningan.
Bilirubin ada yang belum terolah, lalu diikat oleh albumin dan akan dibawa ke hati. Bilirubin yang tidak bisa diikat oleh albumin akan bebas berkeliaran tidak terkontrol ke berbagai bagian tubuh, sehingga menyebabkan kulit bayi menguning.
Tidak semua kuning bayi berbahaya. Kuning yang berbahaya adalah jika bersifat patologis (penyakit). Kuning patologis dapat dilihat pada bagian putih mata bayi.
ADVERTISEMENT
Apabila bagian putih mata bayi berwarna kekuningan, maka harus diwaspadai karena kondisi ini bisa berbahaya dan berpotensi mengganggu perkembangan bayi.
Menurut National Health Service (NHS), kuning pada bayi biasanya terjadi pada hari kedua atau ketiga setelah kelahiran. Dalam kondisi ini, dokter umumnya menyarankan agar ibu lebih sering menyusui bayi dan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi.
Untuk kasus yang ringan, kuning pada bayi bisa sembuh dalam waktu sekitar 2 minggu. Namun, jika penyakit kuning berlangsung lebih dari 2 minggu setelah bayi banyak mengonsumsi ASI, segera periksakan bayi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Ciri-Ciri Bayi Kuning

Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay
Sebenarnya, penyakit kuning yang normal dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 minggu (10-14 hari). Mengutip laman Medical News Today, berikut ciri-ciri penyakit kuning yang normal pada bayi:
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ada beberapa kondisi di mana penyakit kuning menjadi tidak normal, di antaranya:
Apabila bayi mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan bayi ke dokter. Kondisi kuning pada bayi bisa berbahaya apabila tidak segera ditangani.
ADVERTISEMENT

Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat

Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay
Agar penyakit kuning bisa lebih cepat hilang, di bawah ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para ibu, seperti dikutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

1. Tingkatkan Frekuensi Menyusui

Cara pertama yang bisa dilakukan oleh para ibu adalah meningkatkan frekuensi menyusui pada bayi. Hal ini bertujuan agar bayi dapat mudah melakukan proses pencernaan sehingga kadar bilirubin akan keluar melalui feses.
Disarankan untuk memberikan ASI selama 10-15 menit pada bayi. Selain itu, untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi, berikan 8-12 kali ASI pada bayi setiap harinya.

2. Fototerapi

Fototerapi adalah cara cepat kedua yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi. Fototerapi biasanya dianjurkan oleh dokter pada bayi yang tak kunjung sembuh dari penyakit kuning.
ADVERTISEMENT
Fototerapi ini dilakukan dengan cara memberikan sinar ultraviolet pada kulit bayi secara langsung. Sinar ultraviolet tersebut nantinya akan diserap oleh kulit bayi, kemudian diubah menjadi bilirubin dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibuang oleh tubuh bayi melalui urine.

3. Transfusi Tukar

Sama halnya dengan fototerapi, transfusi tukar juga kerap dianjurkan dokter untuk diberikan kepada bayi yang tak kunjung sembuh dari penyakit kuning.
Caranya adalah dengan mengeluarkan darah bayi menggunakan kateter kemudian diganti dengan darah baru yang cocok dengan golongan darah bayi.
(NDA & SFR)