news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Influenza: Definisi, Tipe Virus, dan Risiko Penularannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
24 Juni 2022 8:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang terserang penyakit influenza. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang terserang penyakit influenza. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Influenza atau flu merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini dapat menyerang hidung, tenggorokan, hingga paru-paru penderitanya. Influenza juga tergolong penyakit menular yang bisa menyerang berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang termuat dalam MedBroadcast, influenza adalah kondisi yang sangat umum. Bahkan, setiap tahun terdapat 10-15% kasus influenza atau kira-kira sekitar 250.000-500.000 orang yang terinfeksi penyakit satu ini.
Umumnya, orang dewasa biasanya terjangkit influenza sebanyak 2-3 sekali per tahun, sedangkan anak-anak bisa terkena flu sebanyak 6-7 kali per tahun. Gejala influenza juga datang secara tiba-tiba, tetapi mulai muncul saat 24-48 jam setelah terpapar virus.
Pada sebagian orang, flu hanya bertahan beberapa hari lamanya dengan gejala yang ditimbulkan tidak terlalu membahayakan hidup. Namun, pada sebagian orang virus influenza dapat berujung pada kematian.
Simak ulasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui apa sebenarnya influenza hingga apa saja tipe-tipe virus yang menjadi penyebabnya.
Ilustrasi seseorang yang terkena gejala influenza berupa sakit kepala. Foto: Pexels

Mengenal Apa Itu Influenza?

Menurut Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda Dan Mitos) karangan Umar Zein, influenza (flu) adalah reaksi peradangan saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus. Mikroorganisme ini menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
ADVERTISEMENT
Anak-anak dan orang-orang dengan sistem kekebalan lemah mungkin menularkan virus tersebut untuk waktu yang lebih lama. Adapun gejala yang ditimbulkan oleh seseorang yang terinfeksi virus influenza, yakni sakit kepala, demam, hidung tersumbat atau berair, pilek, dan batuk-batuk.
Pada negara-negara beriklim sedang, influenza biasanya terjadi secara musiman pada saat memasuki musim dingin atau penghujan. Sementara itu, di negara-negara beriklim tropis, kondisi ini mungkin dapat terjadi sepanjang tahun.
Penularan virus flu biasanya terjadi akibat menghirup udara yang sudah terkontaminasi virus dari orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin). Seseorang juga bisa tertular karena menyentuh benda yang sudah terpapar virus.
Orang yang terkena virus influenza mungkin menularkan penyakitnya, bahkan sebelum mereka merasakan gejala. Kecenderungan menularkan virus itu berlanjut sejak gejala awal muncul hingga lima hari kemudian.
Ilustrasi anak-anak yang rentan tertular virus influenza. Foto: Pexels

Tipe-Tipe Virus Influenza

Untuk mengetahui tingkat bahaya dan upaya penangannya, penting mengenal lebih lanjut jenis-jenis dari virus influenza. Terdapat tiga jenis virus influenza yang dikenal di dunia.
ADVERTISEMENT
Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan penanganan yang berbeda. Berikut ini penjelasan singkat dari setiap tipe virus influenza yang dirangkum berdasarkan buku Macam-macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya tulisan Faisal Yatim.

1. Tipe A

Influenza tipe A merupakan virus yang mampu menyerang hewan. Namun, virus influenza tipe ini juga bisa menyerang manusia, bahkan menyebabkan kerusakan serius pada sistem pernapasan.
Hewan jenis unggas merupakan penyebar utama virus influenza tipe A pada hewan lain maupun manusia. Influenza tipe ini juga sering kali menjadi wabah di negara-negara tropis. Sebab, penularannya tidak hanya melalui unggas, tetapi juga melalui kontak antarmanusia.

2. Tipe B

Virus influenza tipe B merupakan virus yang hanya ditemui pada manusia. Tipe B memiliki tingkat bahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan A, akan tetapi masih memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi virus mematikan. Influenza tipe ini digolongkan tidak memiliki potensi untuk menjadi wabah.
ADVERTISEMENT

3. Tipe C

Virus influenza tipe C merupakan jenis yang paling ringan, jika dibandingkan dengan tipe lainnya. Virus ini hanya menyerang manusia dan tidak dapat menimbulkan kerusakan serius pada sistem pernapasan. Sama halnya dengan tipe B, virus ini juga tidak menyebabkan wabah.
Ilustrasi menderita flu akibat memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Foto: Pexels

Faktor Risiko Penularan Influenza

Berikut ini beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus influenza penyebab flu.

1. Usia

Influenza musiman cenderung menyerang balita dan orang tua. Kondisi ini umumnya menyerang anak-anak di bawah 1 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.

2. Kondisi Tempat Tinggal

Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama lebih sering terkena influenza. Selain itu, orang yang dirawat di rumah sakit juga berisiko tinggi tertular virus influenza.
ADVERTISEMENT

3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Pengobatan kanker, obat antipenolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Hal ini bisa menyebabkan seseorang lebih mudah tertular influenza, sekaligus meningkatkan risiko terkena komplikasi.

4. Penyakit Kronis

Kondisi kronis seperti asma, diabetes, atau jantung bisa meningkatkan risiko seseorang terjangkit komplikasi akibat tertular virus influenza.

5. Hamil

Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam trimester kedua dan ketiga. Tak hanya itu, wanita yang baru melahirkan hingga dua minggu setelahnya juga berisiko mengalami komplikasi yang berhubungan dengan flu.
(VIO)