Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Jenis-Jenis Fobia: Sosial, Kompleks, hingga Spesifik
7 Juni 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam fobia yang spesifik terbagi beberapa contoh fobia, seperti hemophobia, arachnophobia, cynophobia, acrophobia, dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap jenis-jenis fobia yang disebutkan memiliki gejalanya tersendiri.
Bahkan, tidak sedikit dari gejala-gejala fobia yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti detak jantung menjadi cepat, gagap atau tidak bisa berbicara dengan jelas, berkeringat, mual, tremor, nyeri perut, nyeri dada, hingga sesak napas.
Menyadur buku Hipnoterapi: Cara Tepat & Cepat Mengarasi Stres, Fobia, dan Trauma karangan Andri Hakim, fobia terbentuk oleh sebuah pengalaman buruk yang sangat ekstrem atau terjadinya rentetan peristiwa yang menakutkan di masa lalu.
Pada kebanyakan orang, fobia tidak dianggap sebagai hal yang menakutkan atau sangat mengganggu dirinya karena ada beberapa jenis fobia yang memang mudah dihindari, seperti fobia ular, cicak, kalajengking, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa perbedaan dari jenis-jenis fobia yang disebutkan di atas? Simak informasinya pada ulasan di bawah ini.
Jenis-Jenis Fobia
Apabila dilihat dari penyebab atau jenis-jenis ketakutannya, fobia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu agrofobia, fobia sosial, dan fobia spesifik.
Dari jenis-jenis fobia tersebut, dapat dilihat bahwa ketakutan seseorang yang membuatnya fobia berbeda-beda. Artinya, setiap orang yang fobia memiliki kisah tersendiri yang melatarbelakanginya.
Penasaran apa saja perbedaan dari jenis-jenis fobia tersebut? Mengutip buku Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan karangan Heri Zan Pieter, S.Psi, berikut informasinya.
1. Fobia sosial
Fobia sosial adalah bentuk fobia yang berkaitan dengan keberadaan seseorang dalam kehidupan sosial atau rasa takut yang luar biasa terhadap penilaian diri, karena malu terhadap keberadaannya di hadapan orang lain.
ADVERTISEMENT
Penderita fobia ini semakin merasa ketakutan apabila ada seseorang yang melihat dirinya terus-menerus secara seksama. Itu sebabnya, penderita fobia sosial selalu menghindari kerumunan atau orang banyak karena takut akan dianggap bodoh dan sangat sensitif dengan kritikan.
Hal ini terjadi karena adanya pengalaman sosial yang kurang menyenangkan, sifat pemalu, atau trauma psikologis di masa kanak-kanak. Adapun ciri-ciri fobia sosial, di antaranya suara bergetar, wajah kemerahan, tangan tremor, hingga takut berbicara atau makan di depan publik.
2. Fobia kompleks
Fobia kompleks atau agorafobia adalah bentuk fobia pada tempat situasi terbuka, takut pada lingkungan yang baru dikenal, bahkan pada kasus-kasus ekstrem, penderita fobia kompleks tidak ingin keluar rumah atau bepergian.
Tidak hanya itu, penderita fobia kompleks sering terserang panik, seperti merasa tidak berdaya atau tidak aman. Misalnya, penderita merasa ketakutan jika berada jauh dari sanak keluarga. Ada juga yang takut terhadap tempat yang membuatnya sulit untuk menyelamatkan diri, seperti di lift atau mobil.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kebanyakan dari penderita fobia kompleks memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah karena merasa lebih mana, dibandingkan harus berinteraksi dengan sesama.
3. Fobia spesifik
Selanjutnya adalah fobia spesifik atau fobia sederhana. Fobia spesifik adalah fobia yang berkaitan dengan objek-objek atau situasi tertentu, misalnya fobia pada binatang, tempat tertutup, hingga ketinggian.
Adapun beberapa ciri-ciri utama dari seseorang yang mengalami fobia spesifik, yakni cemas, panik, sulit bernapas, dan jantung berdebar-debar. Berikut beberapa contoh jenis fobia spesifik yang dikutip dari buku Fobia Sembuh dalam Sepuluh Menit karangan Asis Muslimin, dkk.
ADVERTISEMENT
(JA)