Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jenis-Jenis Tes Mata Silinder dan Prosedur Pemeriksaannya
14 Juni 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 25 Juli 2023 10:24 WIB
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia medis, mata silinder lebih dikenal dengan istilah astigmatisme. Kondisi ini menyebabkan penglihatan penderitanya kabur atau terdistorsi, baik untuk jarak dekat maupun jauh.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam laman Healthline, mata silinder terjadi ketika lengkungan kornea atau lensa mata tidak terbentuk sempurna, sehingga melengkung lebih tajam ke satu arah. Kondisi ini dapat mengubah cara cahaya terbiaskan ke retina dan menyebabkan penglihatan kabur.
Penyebab mata silinder belum diketahui secara pasti. Namun, menurut American Optometric Association, gangguan penglihatan ini sudah muncul sejak lahir. Penyakit mata, cedera di bagian mata, atau operasi tertentu juga berpotensi menyebabkan mata silinder.
Untuk memastikan kondisi mata, dokter mata akan melakukan tes mata silinder. Tujuannya untuk mengukur seberapa fokus mata terhadap cahaya. Melalui hasil pemeriksaan ini, dokter juga akan menentukan lensa yang dibutuhkan untuk meningkatkan penglihatan.
Apa saja tesnya dan bagaimana prosedurnya?
Jenis-Jenis Tes Mata Silinder dan Prosedurnya
Ada beberapa pilihan tes mata silinder yang dapat dilakukan pasien sesuai kondisi penglihatannya. Dirangkum dari WebMD, berikut jenis-jenis tes mata silinder dan prosedur pemeriksaan yang dapat dilakukan:
ADVERTISEMENT
1. Tes Penglihatan
Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tajam penglihatan pasien. Biasanya, dokter akan meminta pasien untuk membaca huruf atau simbol pada papan yang berjarak sekitar enam meter di depannya.
2. Retinoskopi
Retinoskopi adalah teknik pemeriksaan pupil untuk menentukan kelainan refraksi mata, termasuk mata silinder. Tes ini dilakukan menggunakan alat bernama retinoskop yang terdiri dari lensa, sumber cahaya, dan cermin.
Selama pemeriksaan, dokter akan mengarahkan cahaya retinoskop secara vertikal dan horizontal ke pupil. Setelahnya, dokter akan mengamati pergerakan cahaya yang dipantulkan sehingga kondisi refraksi bisa terukur.
Prosedur ini juga dilakukan untuk menentukan lensa yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
3. Teknik Fotokeratoskopi
Tes mata silinder juga dapat dilakukan dengan teknik fotokeratoskopi. Tes ini dilakukan dengan cara memetakan lengkungan kornea menggunakan kamera khusus.
ADVERTISEMENT
Kamera tersebut akan mengukur pantulan cahaya pada permukaan kornea dan menentukan apakah mata mengalami silinder atau tidak.
4. Tes Mata Silinder Online
Seiring dengan perkembangan teknologi, tes mata silinder bisa dilakukan secara online. Salah satu caranya yakni mengamati diagram yang menyerupai jari-jari roda dengan lebar dan tebal yang sama.
Apabila beberapa jari-jari roda terlihat lebih tebal atau lebih gelap, Anda mungkin mengalami mata silinder.
Setelah melakukan tes mata silinder, dokter akan menentukan jenis perawatan yang paling tepat untuk pasien. Misalnya, dengan membuat resep kacamata atau lensa kontak khusus untuk penderita mata silinder.
Dalam kondisi tertentu, dokter juga bisa merekomendasikan operasi sesuai dengan keluhan yang dialami. Beberapa jenis operasi mata silinder yang umum dilakukan antara lain operasi LASIK , LASEK, Epi-LASEK, dan Small Incision Lenticule Extraction (SMILE).
ADVERTISEMENT
Apa Tujuan Tes Mata Silinder?
Tes mata silinder merupakan salah satu pemeriksaan kesehatan mata yang bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur masalah refraksi mata, terutama ketika seseorang mengalami gangguan penglihatan seperti astigmatisme.
Menurut laman Eye Associates of Tucson, tujuan utama dari tes mata silinder adalah untuk mendeteksi adanya astigmatisme. Astigmatisme atau dikenal dengan mata silinder merupakan kelainan mata yang terjadi karena bola mata atau lensa mata memiliki kelengkungan yang berbeda.
Kelainan ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di satu titik. Akibatnya, mata tidak dapat membedakan garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horizontal) secara bersamaan.
Untuk memastikan apakah kondisi mata mengalami astigmatisme atau tidak, dokter akan melakukan tes mata silinder. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menentukan jenis lensa yang tepat guna meningkatkan penglihatan.
ADVERTISEMENT
Umumnya, orang yang memiliki kelainan astigmatisme dapat ditolong dengan kacamata berlensa silinder. Namun, seseorang yang mempunyai mata silinder juga bisa memiliki kelainan refraksi mata lain, seperti hipermetropi (rabun dekat) dan miopia (rabun jauh).
(ADS & SFR)