Konten dari Pengguna

Kateter Urin: Pengertian, Tujuan Pemasangan, dan Jenis-jenisnya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
4 Juni 2022 9:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemasangan kateter urin. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemasangan kateter urin. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kateter urin mendadak viral usai seorang tenaga kesehatan (nakes) membuat konten tentang pengalamannya memasang kateter urin. Banyak yang menganggap tindakan ini mengarah pada pelecehan seksual terhadap pasien. Lalu, apa itu kateter urin sebenarnya?
ADVERTISEMENT
Kateter urin adalah alat bantu medis yang digunakan agar seseorang bisa kencing dengan normal. Mengutip buku Asuhan Keperawatan tulisan Andri Nugraha dkk., kateter urin merupakan pipa fleksibel yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengalirkan dan mengumpulkan urin dari kandung kemih.
Penggunaan kateter urin biasanya disarankan untuk seseorang yang memiliki gangguan pada sistem perkemihan, misalnya infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, dan gagal ginjal.
Kateter urin umumnya aman digunakan. Kendati demikian, kebersihan kateter urin harus selalu dijaga untuk mencegah terjadinya infeksi pada saluran kemih.

Tujuan Pemasangan Kateter Urin

Ilustrasi pemasangan kateter urin. Foto: Pixabay
Kateter urin tidak bisa digunakan sembarangan. Prosedur kateterisasi hanya boleh dilakukan apabila ada kebutuhan klinis yang teridentifikasi. Dengan kata lain, penggunaan kateter urin tidak dianjurkan jika tidak ada indikasi.
ADVERTISEMENT
Umumnya, ada dua indikasi pemasangan kateter. Indikasi pertama adalah indikasi diagnostik untuk keperluan penegakan diagnosa. Misalnya, mengambil sampel urin steril atau pemeriksaan radiologi pada saluran kemih.
Ada pula indikasi terapi, di mana kateter urin digunakan untuk terapi pengobatan penyakit tertentu. Sebagai contoh, kateter urin untuk inisiasi irigasi kandung kemih berkelanjutan atau retensi urin akut.
Tujuan pemasangan kateter urin sendiri sesuai dengan jenis kateter yang digunakan. Namun, secara luas, tujuan pemasangan kateter antara lain sebagai berikut:

Jenis-jenis Kateter Urin

Ilustrasi urin. Foto: Unsplash
Pada dasarnya, semua jenis kateter mempunyai fungsi yang sama, yakni mengalirkan urin yang terkumpul di kandung kemih untuk dibuang dari tubuh. Hanya model-modelnya saja yang berbeda, disesuaikan dengan tujuan pemasangannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Modul Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterampilan Perawatan tulisan Giri Susilo Adi dkk., berikut adalah beberapa jenis kateter urin yang umum digunakan:

1. Kateter Intermiten

Kateter intermiten digunakan untuk sementara. Biasanya, kateter ini dipakai untuk pasien pascaoperasi atau pasien yang enggan membawa kantong penampung urin.
Kateter intermiten bisa dipasang melalui uretra hingga mencapai kandung kemih. Kemudian, urin akan keluar melalui kateter dan ditampung di kantong penampung urin atau kantong drainase.
Ilustrasi urin. Foto: Pixabay

2. Kateter Indwelling

Sama seperti kateter intermiten, kateter indwelling juga ditujukan untuk pemakaian sementara. Namun, kateter jenis ini dilengkapi dengan balon kecil yang berfungsi mencegah kateter bergeser keluar dari tubuh.
Kater ini dipasang dengan dua cara. Pertama dipasang melalui uretra seperti biasa, dan cara kedua dimasukkan melalui lubang kecil yang dibuat di perut. Cara kedua hanya bisa dilakukan di rumah sakit dengan prosedur sterilisasi yang tepat.
ADVERTISEMENT

3. Kateter Kondom

Sesuai namanya, bentuk kateter inni menyerupai kondom dan dipasang di bagian luar penis. Biasanya, kateter urin digunakan pada pria yang tidak memiliki gangguan saluran kemih, tetapi mempunyai gangguan mental seperti demensia.
(ADS)