Macam-Macam Depresi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengalami depresi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengalami depresi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Meski demikian, pengklasifikasian macam-macam depresi hingga saat ini masih sukar dilakukan dan sulit diterima secara universal.
ADVERTISEMENT
Umumnya depresi digolongkan berdasarkan tingkat keparahannya. Mulai dari yang ringan, sedang, sampai berat dan berisiko mengancam nyawa penderitanya.
Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO), setidaknya ada 260 juta penderita depresi di seluruh dunia. Dari sekian banyak penderita depresi tersebut, diperkirakan ada lebih dari 800.000 kasus kematian akibat bunuh diri yang disebabkan oleh depresi.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui gejala depresi berdasarkan jenisnya. Lantas, apa saja macam-macam depresi? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan artikel ini hingga tuntas.

Macam-Macam Depresi dan Gejalanya

Ilustrasi mengalami depresi. Foto: Pixabay
Mengetahui macam-macam depresi merupakan langkah awal dalam pencegahan depresi agar tidak semakin parah, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar kita.
Dikutip dari buku Depresi: Tinjauan Psikologi (Edisi Pertama) karya Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc, berikut macam-macam depresi dan gejalanya menurut klasifikasi WHO:
ADVERTISEMENT

1. Depresi ringan (minor depression dan dysthymic disorder)

Pada depresi ringan, suasana hati seperti naik-turun, terutama setelah mengalami kejadian-kejadian tertentu. Individu akan merasa cemas dan juga tidak bersemangat. Perubahan gaya hidup biasanya dibutuhkan untuk mengurangi depresi jenis ini.
Depresi ringan ditandai dengan adanya dua gejala pada depressive episode. Gejala depresi akan muncul selama dua minggu berturut-turut, dan gejala itu bukan karena pengaruh obat obatan ataupun penyakit. Gejala tersebut di antaranya:
Bentuk depresi yang kurang parah disebut distimia (dystymic disorder). Depresi ini menimbulkan gangguan mood ringan dalam jangka waktu yang lama, sehingga seseorang tidak dapat bekerja optimal. Gejala depresi ringan pada gangguan distimia dirasakan minimal dalam jangka waktu dua tahun.
ADVERTISEMENT

2. Depresi sedang (moderate depression)

Pada depresi sedang, pengidapnya akan mengalami mood yang rendah dan dapat berlangsung secara terus-menerus. Selain itu, mereka juga akan mengalami gejala fisik, walaupun hal ini tidak dialami tiap individu.
Perubahan gaya hidup saja tidak cukup dalam mengatasi depresi pada tingkat ini, sehingga diperlukan bantuan psikiater atau yang ahli di bidangnya untuk mengatasi kondisi ini.

3. Severe depression (major depression)

Depresi berat adalah penyakit yang tingkat depresinya parah. Penderitanya akan mengalami gangguan dalam kemampuan untuk bekerja, tidur, makan, dan menikmati hal yang menyenangkan.
Apabila telah memasuki tahap ini, penting untuk mendapatkan bantuan medis secepat mungkin. Depresi ini dapat muncul sekali atau dua kali atau beberapa kali selama hidup.
Depresi berat ditandai dengan adanya lima atau lebih gejala yang ditunjukkan dalam major depressive episode dan berlangsung selama dua minggu berturut-turut. Berikut gejalanya:
ADVERTISEMENT
(NDA)