Memahami Apa Itu Episode Depresi dan Gejala-gejalanya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
30 Juni 2022 20:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Episode depresi merupakan salah satu gejala sekaligus fase dalam gangguan bipolar. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Episode depresi merupakan salah satu gejala sekaligus fase dalam gangguan bipolar. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Episode depresi merupakan salah satu gejala sekaligus fase dalam gangguan bipolar. Lantas, apa itu episode depresi?
ADVERTISEMENT
Sebelum memahami episode depresi, gangguan bipolar perlu dipahami terlebih dahulu. Bipolar disorder merupakan salah satu gangguan kesehatan mental.
Gangguan bipolar adalah gangguan yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati, dari suasana hati terendah atau di bawah hingga tertinggi. Ketika suasana hati berada pada perasaan tertinggi, bersemangat, dan merasa sangat bahagia, kondisi ini disebut sebagai episode manik.
Setelah mengalami episode manik, penderita gangguan bipolar bisa mengalami perubahan suasana hati menjadi sedih, suram, tertekan. Saat itulah penderita gangguan bipolar sedang berada dalam episode depresi.
Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai episode depresi. Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apa Itu Episode Depresi?

Dikutip dari buku Buku Ajar Praktikum Pharmaceutical Care III karya Darini Kurniawati, dkk, episode depresi adalah episode pada gangguan bipolar yang ditandai dengan adanya rasa sedih dan tertekan yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Pada episode atau tahapan ini, penderita bipolar akan merasakan kesedihan, stres, dan tekanan yang terjadi secara berlebihan. Episode depresi mayor pada gangguan bipolar bisa didiagnosis apabila gejalanya terjadi terus menerus setidaknya selama dua minggu terakhir.
Penderita gangguan bipolar biasanya mengalami setidaknya suasana hati yang tertekan atau kehilangan minat, dan setidaknya lima atau lebih dari gejala yang tersisa yang tercantum di bawah ini (seperti perubahan nafsu makan, insomnia, dan kelelahan).
Selama episode depresi, individu mungkin mengalami berbagai gejala fisik, termasuk rasa sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
Perubahan berat badan juga sering terjadi. Sementara itu, beberapa penderita berpolar menolak untuk makan ketika mereka merasa sedih, sedangkan penderita lain bisa saja beralih ke makanan untuk kenyamanan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, penurunan berat badan dan penambahan berat badan dapat menjadi gejala episode depresi.
Agitasi psikomotorik, peningkatan aktivitas yang disebabkan oleh ketegangan mental daripada fisik, atau keterbelakangan psikomotorik, perlambatan pikiran dan aktivitas fisik, juga dapat terjadi pada masa depresi.

Berapa Lama Fase Depresi Pada Penderita Bipolar?

Jangka waktu fase depresi pada penderita bipolar bisa sangat berbeda. Hal tersebut dibedakan berdasarkan jenis bipolarnya. Pada penderita bipolar tipe I biasanya diawai dengan episode depresi selama 1-2 minggu yang kemudian diikuti oleh episode mania sekitar 1 minggu.
Berbeda dengan bipolar tipe I, bipolar tipe II akan membuat penderitanya merasakan episdoe depresi selama 1 minggu yang kemudian dilanjutkan dengan fase hipomania (episode mania level rendah) yang biasanya berlangsung selama 4 hari.
ADVERTISEMENT

Gejala Episode Depresi

Ada sejumlah gejala yang dirasakan oleh penderita bipolar pada episode depresi. Berikut ini adalah sejumlah gejala episode depresi yang dikutip dari Very Well Health.

1. Merasa Tertekan

Hal pertama yang akan dirasakan oleh penderita bipolar adalah merasa tertekan hampir setiap saat dan sepanjang hari. Hal ini ditandai dengan munculnya perasaan sedih, hampa, putus asa atau depresi, atau menangis tanpa alasan yang jelas.

2. Kehilangan Minat dan Tidak Bersemangat

Salah satu gejala bipolar dalam episode depresi adalah kehilangan minat dan tidak bersemangat dalam melakukan berbagai macam aktivitas. Foto: Unsplash.com
Episode depresi menyebabkan sebagian besar penderita bipolar kehilangan minat dan tidak bersemangat dalam melakukan berbagai macam aktivitas, bahkan aktivitas yang disukai.
Penderita bipolar pada episode depresi tidak ingin melakukan berbagai macam aktivitas, termasuk hobi kesukaannya.

3. Rusaknya Pola Makan

Penderita bipolar pada episode depresi sebagian besar akan terganggu pada pola makannya. Penderita gangguan ini bisa saja menambah atau mengurangi porsi dan jumlah makanan yang menyebabkan adanya peningkatan atau penurunan berat badan yang signifikan selama sebulan.
ADVERTISEMENT

4. Insomnia dan Hiposomnia

Selain itu, penderita bipolar pada periode depresi adalah insomnia atau hiposomnia hampir setiap hari berupa penderita gangguan bipolar akan kesulitan tidur atau tidur dalam waktu yang lama.

5. Merasa Gelisah

Pada episode depresi akan merasakan kegelisahan yang tidak biasa atau menjadi lamban dan ragu-ragu dan/atau bingung dalam berbicara hampir setiap hari.

6. Mudah Lelah

Penderita bipolar akan merasa depresi akan merasa kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari. Gejala ini bisa berupa munculnya rasa lelah untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal seperti pekerjaan rumah.
Gejala ini juga bisa berupa tidak memiliki energi untuk pergi bekerja, dan dalam beberapa kasus, ini mungkin cukup parah dan bahkan melumpuhkan.

7. Merasa Tidak Berharga

Penderita bipolar pada episode depresi akan merasa berbagai macam perasaan suram, seperti merasa tidak berharga. Selain itu, penderita bipolar juga bisa saja memiliki rasa bersalah yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Rasa bersalah tersebut bisa saja muncul bahkan disebabkan oleh hal yang tidak berkaitan dengan diri penderita bipolar. Gejala ini biasanya terjadi hampir setiap hari selama periode dua minggu.

8. Sulit Fokus dan Berkonsentrasi

Ilustrasi penderita bipolar dalam episode depresi. Foto: Unsplash.com
Penderita bipolar pada episode depresi cenderung sulit berkonsentrasi sehingga susah fokus kepada satu hal. Tak hanya itu, penderita bipolar juga terkadang sulit membuat keputusan.
Misalnya, seorang karyawan yang disuruh membuat rencana untuk menyelesaikan banyak pekerjaan mungkin tidak dapat mengevaluasi situasi dengan benar atau membuat keputusan apa pun tentang hal itu.

9. Memiliki Masalah Kognitif

Penderita bipolar pada masa depresi cenderung memiliki masalah kognitif yang mana penderita cenderung kesulitan dalam berpikir, susah menjadi objektif, dan lain-lain.

10. Perasaan Bunuh Diri

Pada masa depresi, penderita bipolar akan memiliki pikiran tentang kematian atau mati atau bunuh diri tanpa membuat rencana (ide bunuh diri) atau upaya bunuh diri atau membuat rencana untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa informasi mengenai episode depresi. Jika mengalami sejumlah gejala di atas, segera konsultasi dengan dokter kesehatan jiwa terkait kondisi yang dimiliki. Jangan lupa untuk mencoba terbuka kepada dokter agar gejala bipolar dapat didiagnosis dengan baik.
(SAI)