Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Usia Menopause pada Wanita dan Tanda-tandanya
30 Juni 2022 8:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Secara medis, berakhirnya siklus menstruasi disebut dengan menopause. Seorang wanita bisa dikatakan menopause, bila tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Lalu, berapa usia menopause terjadi pada wanita?
ADVERTISEMENT
Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi. Wanita yang telah menopause juga mengalami banyak perubahan, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hingga hasrat seksual.
Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang wanita bertambah tua. Seiring usia bertambah, indung telur akan semakin sedikit memproduksi hormon kewanitaan. Akibatnya, indung telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti.
Namun, dalam beberapa kasus menopause juga dapat terjadi lebih awal. Fenomena ini dinamakan dengan menopause dini. Penyebabnya pun berbagai macam, mulai dari kelainan genetik, operasi pengangkatan rahim, hingga adanya pengobatan kanker.
Agar menambah pengetahuan seputar menopause, berikut penjelasan tentang usia terjadinya menopause pada wanita. Selengkapnya, ada di bawah ini.
Usia Terjadinya Menopause
Mengutip informasi dari situs Morula IVF, mayoritas wanita akan mengalami menopause di usia 45 tahun ke atas. Pada usia tersebut, hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh sudah mulai berkurang, kemudian ovum sudah sulit untuk dibuahi, sehingga menstruasi cenderung tidak lancar.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum seorang wanita mengalami menopause atau berhentinya menstruasi, mereka terlebih dahulu akan mengalami periode transisi menuju menopause. Proses ini dikenal dengan perimenopause.
Perimenopause umumnya berlangsung selama 4-10 tahun sebelum menopause terjadi. Jadi, semenjak masuk usia 35-40 tahun kondisi ini bisa dialami wanita. Selama periode ini, wanita akan mengalami gejala tertentu akibat dari perubahan kadar hormon di dalam tubuh.
Gejala yang paling umum terjadi adalah siklus menstruasi tidak teratur, seperti menstruasi yang tiba lebih cepat atau lebih lambat, atau menstruasi yang berlangsung lebih singkat atau lebih lama. Bahkan, semakin seorang wanita mendekati menopause, menstruasi yang seharusnya terjadi bisa semakin jarang.
Tidak hanya itu, menurut Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Perimenopause yang ditulis oleh Dartiwen, S.S.T., M.Kes., beberapa gejala lain terkait perimenopause, antara lain:
ADVERTISEMENT
Faktor yang Memengaruhi Usia Menopause
Ternyata, terdapat faktor lain yang bisa memengaruhi terjadinya menopause pada wanita di usia yang berbeda-beda. Merangkum dari buku Asuhan Kebidanan Komplementer milik Niken Bayu Argaheni, faktor yang dimaksud antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok bisa sangat memengaruhi usia menopause seorang wanita. Rokok dapat merusak ovarium atau indung telur yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Jika seseorang memiliki kebiasaan merokok, sedangkan ibu kandungnya tidak, maka ia dapat memasuki usia menopause lebih cepat dari sang ibu, begitu juga sebaliknya.
2. Kemoterapi
Bahan-bahan yang digunakan dalam perawatan kemoterapi dapat memengaruhi kondisi ovarium. Hal ini membuat wanita yang sedang menjalani perawatan ini mengalami menopause sementara.
3. Operasi Ovarium
Semakin sering menjalani operasi di daerah ovarium, jaringan sehat yang berada di organ tersebut akan semakin rusak. Itulah mengapa, operasi umumnya dijadikan jalan terakhir dari pengobatan penyakit seperti endometriosis.
4. Etnis
Etnis juga mungkin memengaruhi usia menopause seseorang. Wanita dari etnis Hispanik dan Afrika-Amerika umumnya akan mengalami menopause lebih cepat, dibandingkan wanita dari Asia Timur seperti Tiongkok dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun setelah memasuki usia menopause, para wanita akan memulai masa pascamenopause. Pada masa ini, gejala-gejala menopause yang sebelumnya dialami akan mulai mereda.
Sayangnya, gejala yang mulai reda tersebut disertai dengan munculnya perubahan lain, seperti menurunnya kadar hormon estrogen di tubuh. Wanita yang berada pada masa ini, lebih berisiko terkena beberapa penyakit, seperti osteoporosis dan penyakit jantung.
Untuk menurunkan risiko terjadinya penyakit setelah menopause, para wanita disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Pastikan pula untuk rutin mengonsumsi kalsium dan vitamin D, agar kesehatan tulang senantiasa terjaga.
Baca Juga: Tanda Menopause Dini yang Harus Kamu Ketahui
(VIO)