Konten dari Pengguna

Penyebab Angin Duduk dan Faktor Risikonya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
8 Juni 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa saja penyebab angin duduk? Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja penyebab angin duduk? Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Angin duduk merupakan penyakit yang dalam istilah medis disebut sebagai angina. Penyebab angin duduk yang paling utama adalah adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Itu sebabnya, penyakit angin duduk ini sering dikaitkan dengan gejala serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, setiap jenis dari penyakit angin duduk memiliki pemicu atau faktor risiko tersendiri. Ada yang dipicu karena kelelahan, ada yang karena penyakit bawaan, tekanan darah tinggi, gaya hidup yang tidak baik, dan lain sebagainya.
Biasanya, kemunculan dari angina ini ditandai dengan nyeri pada dada yang menjalar hingga rahang, bahu, lengan, atau punggung. Angina sendiri bisa menjadi penyakit yang berbahaya apabila gejala yang dialami cukup berat.
Jika seperti itu, orang yang mengalaminya harus memberhentikan segala kegiatan dan beristirahat. Berikut beberapa gejala angina yang umum dirasakan oleh para pengidapnya, yakni:
ADVERTISEMENT
Ingin mengetahui lebih banyak tentang penyebab dari penyakit angin duduk ini? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Penyebab Angin Duduk dan Faktor Risikonya

Berikut penyebab angin duduk berdasarkan dari jenis-jenisnya. Foto: Pixabay
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyakit angina sering terjadi secara tibat-tiba dan bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit angina ini.
Menurut laman American Heart Association, seseorang yang paling rentan mengalami angina adalah laki-laki yang berumur di atas 45 tahun dan perempuan yang berusia lebih dari 55 tahun.
Tidak hanya usia saja, ada juga faktor lain yang menjadi pemicu penyakit angina terjadi pada sebagian orang, beberapa di antaranya seseorang yang memiliki riwayat penyakit yang dimiliki, memiliki tekanan darah yang tinggi, hingga pola makan yang tidak teratur.
ADVERTISEMENT
Tentunya faktor-faktor tersebut dapat dicegah dengan memperbaiki gaya hidup, menurunkan berat badan apabila sudah berlebihan, mengonsumsi vitamin yang cukup, hingga mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan tinggi serat.
Apa saja penyebab dan faktor risiko angin duduk berdasarkan dari jenisnya? Berikut penjelasannya.

1. Angina stabil

Angina stabil merupakan salah satu jenis angin duduk yang ditandai dengan gejala nyeri. Biasanya gejala ini berkembang perlahan seiring dengan waktu dan memiliki polanya sendiri. Sebagai contoh, nyeri dada yang muncul ketika berjalan menanjak atau berada dalam cuaca dingin.
Menurut laman dari Mayo Clinic, angina stabil ini juga dipicu oleh berbagai macam kegiatan fisik lainnya, seperti olahraga. Pasalnya, ketika berolahraga, tubuh atau organ jantung membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen dari aliran darah.
ADVERTISEMENT
Namun, kebutuhan tersebut tidak bisa tercukupi dengan baik jika terdapat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner. Tidak hanya itu, angina stabil ini juga bisa dipicu oleh aktivitas merokok, stres yang berlebihan, hingga udara dingin.

2. Angina tidak stabil

Selanjutnya adalah angina tidak stabil yang muncul biasanya memiliki gejala lebih parah dibandingkan dengan jenis angin duduk yang lainnya. Bahkan, ada beberapa kasus angin duduk yang menimbulkan penderitanya mengalami nyeri dada hingga 20 menit lamanya.
Pada umumnya, kondisi ini dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.
Maka dari itu, gejala dari angina tidak stabil cukup parah dan sering memakan korban jiwa. Jika tidak ditangani dengan baik, angin duduk tidak stabil ini bisa berkembang menjadi serangan jantung.
ADVERTISEMENT

3. Angina varian

Tidak hanya angina stabil dan tidak stabil saja, ada juga angina varian yang ditandai dengan gejala-gejala umum, seperti nyeri dada. Jenis angina ini termasuk yang paling sering dialami oleh masyarakat luas.
Berbeda dengan angina tidak stabil, angina varian tidak disebabkan oleh plak atau pembekuan darah. Jenis angina ini justru sering dialami ketika arteri koroner mengalami kejang-kejang dan menekan arteri.
Oleh karena itu, jenis angina ini sering dialami ketika sedang beristirahat atau di malam hari. Walau hanya terjadi sementara, rasa sakit dari angina varian ini tetap harus diredakan oleh obat-obatan yang memadai.
(JA)