Penyebab Katarak dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi mata yang mengalami katarak. Foto: Pixabay

Pada banyak kasus, penyebab katarak masih belum diketahui dengan pasti. Namun, umumnya katarak menimpa orang lanjut usia. Penyakit ini pun bersifat menurun, sehingga tidak menutup kemungkinan katarak dapat menimpa bayi yang baru lahir atau anak-anak.

Gejala katarak berupa pandangan kabur secara bertahap karena kekeruhan lensa mata. Sebagian besar penderita biasanya mengalami perubahan yang serupa pada kedua matanya, meskipun perubahan pada salah satu mata mungkin lebih buruk daripada mata lainnya.

Apabila katarak masih dalam kategori muda, yaitu kurang dari 35 persen, maka masih bisa diobati dengan pengobatan tradisional. Akan tetapi, apabila tingkat keparahannya telah lebih dari 40 persen, sebaiknya pengobatan yang dilakukan adalah operasi katarak.

Penyebab Katarak

Dr. Johan A Hutauruk dkk menerangkan dalam buku Katarak: 101 Jawaban Atas Pertanyaan Anda, faktor risiko katarak adalah penuaan yang dialami lansia mulai dari umur 40-60 tahun. Hal ini bisa terjadi karena semakin bertambahnya usia, struktur lensa dan akumulasi pigmen semakin tebal dan tidak fleksibel.

Itu dapat menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya masuk ke retina, sebuah lapisan sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata. Akibatnya, penderita semakin sulit melihat objek yang ada di depannya.

Perubahan lensa diawali dengan perubahan pada lensa mata menjadi berwarna kuning kecoklatan ringan. Perubahan ini akan semakin memburuk seiring dengan bertambahnya waktu. Itulah yang menjadi penyebab katarak pada lansia.

Ilustrasi mata yang mengalami katarak. Foto: Pixabay

Walau demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi katarak di usia muda atau dini. Pada kasus ini, Iskandar Ali memberitahukan dalam buku Khasiat & Manfaat Kitolod, katarak bisa saja terjadi akibat beberapa faktor berikut:

Cara Mencegah Katarak

Pada 2002, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan katarak adalah penyebab kebutaan yang dapat dipulihkan (reversible blindness) pada lebih dari 17 juta penduduk dunia (47,8%) dari 37 juta penderita kebutaan di seluruh dunia, dan diperkirakan akan mencapai 40 juta penderita pada 2020.

Di Indonesia, survei kesehatan indra penglihatan dan pendengaran tahun 1993-1996, menunjukkan angka kebutaan 1,5 persen. Selain itu, masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penderita di daerah subtropis.

Namun, kedatangan katarak bisa diperlambat dengan melakukan beberapa cara, seperti yang ditulis dalam buku Katarak : 101 Jawaban Atas Pertanyaan Anda terbitan Gramedia Pustaka Utama, berikut ini:

Ilustrasi mata yang mengalami katarak. Foto: Pixabay

Baca Juga: Mata Bayi Tampak Keruh, Waspada Kena Katarak Kongenital

(NDA)