Konten dari Pengguna

Mau Sampai Kapan Pengangguran di Kuningan Melebihi Angka Jawa Barat?

ASEP HERMANSYAH
saya adalah ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
31 Agustus 2023 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ASEP HERMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pengangguran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pengangguran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
"Pengangguran adalah tragedi besar. Orang yang putus asa mencari pekerjaan untuk mendapatkan roti bagi anak-anaknya adalah cela hidup bagi peradaban," - Carlos Saavedra Lamas.
ADVERTISEMENT
Warga Kuningan pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah pengangguran. Ya, pengangguran adalah istilah bagi penduduk yang menganggur, yaitu usia angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan/atau sedang mencari pekerjaan.
Hampir seluruh daerah di Jawa Barat, tak terkecuali Kabupaten Kuningan, selalu dihadapkan dengan masalah ini. Bahkan, pengangguran menjadi salah satu isu strategis yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2018 – 2023 Kabupaten Kuningan.
Isu strategis merupakan suatu keadaan yang memiliki dampak signifikan bagi penduduk di masa yang akan datang sehingga harus diprioritaskan dalam rencana pembangunan.
Masuknya pengangguran sebagai isu strategis tersebut disebabkan oleh tingginya angka pengangguran di Kabupaten Kuningan sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi. Menariknya, jika dilihat dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan, Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2023 yang dipublikasikan BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2022 persentase bekerja terhadap angkatan kerja yang tidak sekolah jauh lebih tinggi daripada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
ADVERTISEMENT
Hal itu berarti bahwa angkatan kerja lulusan SMA yang bekerja lebih sedikit dibandingkan lulusan SD atau bahkan tidak sekolah. Terlihat bahwa pendidikan yang lebih tinggi justru menyumbang banyaknya pengangguran di Kabupaten Kuningan.
Penelitian yang dilakukan oleh Astriani dan Nooraeni pada tahun 2020 menyebutkan bahwa angkatan kerja dengan pendidikan yang tinggi cenderung selektif dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya sehingga mereka cenderung menganggur sampai mendapatkan pekerjaan tersebut.
Sumber : Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2023
Indikator untuk melihat keadaan pengangguran di suatu wilayah adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT adalah angka yang menunjukkan persentase jumlah orang yang menganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Sederhananya, jumlah pengangguran dibagi dengan jumlah angkatan kerja.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka TPT Kabupaten Kuningan pada tahun 2022 turun cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, fakta tersebut hendaknya tidak membuat warga Kuningan merasa puas karena ternyata Kuningan masih menjadi kabupaten dengan TPT tertinggi keenam di Jawa Barat dengan angka sebesar 9,81.
ADVERTISEMENT
Bahkan, angka tersebut tidak jauh berbeda dengan kabupaten urutan kelima, yaitu Karawang, yang memiliki angka TPT sebesar 9,87. Mirisnya, TPT Kuningan melebihi TPT Provinsi Jawa Barat yang hanya sebesar 8,31.
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tingginya pengangguran di Kabupaten Kuningan, yang direpresentasikan oleh angka TPT yang tinggi, selain disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi, Rancangan Awal RPJMD 2018 – 2023 Kabupaten Kuningan juga menunjukkan bahwa tidak tertampungnya tenaga profesional dengan keahlian khusus menjadi penyebab lain dari fenomena ini. Dengan kata lain, kurangnya lapangan pekerjaan membuat penduduk usia angkatan kerja tidak bisa bekerja atau menganggur.
Oleh karena itu, sudah saatnya warga Kuningan mencari jalan keluar lain untuk membantu mengurangi pengangguran di Kabupaten ini. Mengingat Kabupaten Kuningan memiliki sektor pertanian, perkebunan, dan holtikultura yang sangat potensial di antara daerah lain di Jawa Barat, upaya penurunan angka pengangguran bisa dilakukan melalui sektor tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut didukung oleh Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kuningan, Ukas Suharfa Putra, yang mengatakan bahwa salah satu cara mengatasi masalah pengangguran di Kabupaten Kuningan adalah dengan agriculture investment.
Selain itu, kewirausahaan adalah cara lain yang layak dicoba karena siapa pun bisa melakukannya, bahkan dapat membuka peluang untuk memperluas lapangan pekerjaan. Namun tentunya, agar hasilnya maksimal, pemerintah daerah perlu melakukan pelatihan terkait kewirausahaan kepada warga Kuningan, khususnya angkatan kerja yang masih menganggur.