Konten dari Pengguna

Program DS BEDAS Di Kabupaten Bandung

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
30 Agustus 2022 14:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang sangat besar di bidang pendidikan, khususnya terkait dengan ‘the way we learn’ (Bates, 2016). Revolusi Industri 4.0 memicu munculnya disruptif teknologi sehingga berpengaruh ke dalam model-model pembelajaran berbasis teknologi informasi, dari perguruan tinggi sampai dengan Pendidikan dasar.
ADVERTISEMENT
Sebuah keniscayaan dan menjadi paling utama pendidikan saat ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang dapat mengelaborasi ilmu pengetahuan, keterampilan hidup, dan penguasaan terhadap teknologi informasi.
Tidak ditampikkan jika peradaban manusia mengalami pergeseran yang turbulen akibat pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang komunikasi dan informasi, Trilling dan Fadel dalam bukunya 21st- Century Skill:Learning for life in our times (2009) menegaskan bahwa pembelajaran era industri 4.0 akan berorientasi pada gaya hidup digital, alat berpikir, penelitian pembelajaran dan cara kerja pengetahuan.
Saat ini Pendidikan di kabupaten Bandung khususnya membutuhkan program DigiScholl atau Digitalisasi Sekolah yang merupakan implementasi dari new learning, yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0, pandemic covid-19 juga masa krisis lainnya. Karakteristik new learning tersebut adalah student centered, multimedia, collaborative work, information exchange, critical thinking dan informed decision making. Jika ditelaah lebih lanjut peranan teknologi informasi dan komunikasi sangat tinggi untuk mewujudkan suatu sekolah digital.
SMK Bakti Nusantara 666 Foto Doc Pribadi
Senyatanya penerapan sistem digital untuk membantu proses belajar-mengajar jika dilakukan dengan baik dapat membawa banyak manfaat. Akan tetapi, selama ini, sekolah di Indonesia kerap menghadapi berbagai masalah untuk menerapkan sistem belajar termasuk konsep digital learning yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Salah satu point utama dalam pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan distruptif pandemic covid-19 adalah penggunaan internet of things (IOT). Sehingga diperlukan keterampilan dalam menggunakan teknologi agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melaksananan pembelajaran.
Prinsip dasar dari digital school concept adalah migrasi data tradisional menuju data digital. Seluruh data yang sudah dialihkan menjadi data digital kemudian diintegrasikan secara penuh sehingga seluruh pelaksanaan sistem pendidikan sudah berbasis pada data digital.
Untuk menjadi sekolah digital maka hendaknya perlu dipahami beberapa jenis sekolah digital: seperti dikutip dari laman Eduspec dan pintek.id
1. Sekolah Digital 1.0.
Pada fase awal ini, sekolah sudah menghadirkan ruang kelas digital untuk mendukung proses belajar mengajar. Sejumlah fasilitas ICT standar mulai disediakan.
ADVERTISEMENT
Beberapa hal penunjang yang terdapat pada fase ini misalnya:Konten digital yang berkualitas sebagai bahan ajar guru, Menyediakan proyektor dan perangkat komputer bagi guru pengajar, Fasilitas lab komputer yang mumpuni, Akses wifi di area kampus, Website official, dan lainnya.
Pada dasarnya, sekolah konvensional sudah cukup banyak yang bertransformasi ke tahap ini.
2. Sekolah Digital 2.0
Pada tahap ini, digitalisasi mulai diterapkan lebih menyeluruh. Interaksi digital juga akan berlangsung lebih massive. Untuk mencapai fase ini, perangkat software maupun hardware yang dibutuhkan akan lebih banyak lagi.
Beberapa hal tambahan untuk menuju fase ini diantaranya:Learning Management System, Perangkat smartphone (tablet) bagi siswa, Papan tulis interaktif, Materi pembelajaran dalam bentuk buku sekolah digital, Konten pembelajaran digital yang interaktif, School Management System, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada fase ini, konsep sekolah digital mulai terlihat jelas praktiknya.
3. Sekolah Digital 3.0
Pada fase ini, sekolah akan didorong lebih lagi untuk bisa 100% digital. Semua fasilitas pada fase-fase sebelumnya dioptimasi dan tema-tema digital mulai dimasukan menjadi bagian dari pembelajaran.
Beberapa hal yang dihadirkan untuk menunjang fase ini diantaranya: Learning Management System dioptimasi untuk memenuhi pembelajaran abad 21, School Management System yang lebih komprehensif memenuhi segala kebutuhan, Penerapan kurikulum berbasis ICT, Melaksanakan program pelatihan ICT bagi guru, untuk meningkatkan kompetensi guru, dan lainnya.
Program Digitalisasi Sekolah bisa dengan konsep Smart School, menurut Fauzan (2021) dominan yang harus dimiliki untuk smart school yaitu: iLearning dan iGovernance. iLearning diaplikasikan dengan smart classroom dan smart library, sedangkan domain iGovernance diaplikasikan pada smart office.
ADVERTISEMENT
Model implementasi dari Program DS BEDAS di kabupaten Bandung adalah :
- Pentahapan
- Perubahan, Shifting peran guru dan peran siswa juga masyarakat
Program DS BEDAS ( DigiScholl Bertahap, Efektif, Dinamis, Adaptif dan Strategis) di Kabupaten Bandung bisa dilakukan dengan Bertahap dari Sekolah Digital 1.0, 2.0 dan 3.0, Efektif sesuai tujuan yang ingin dicapai, Dinamis sesuai perkembangan, Adaptif terhadap lingkungan kondisi guru, kondisi siswa dan keluarga dengan kurikulum, dan Strategis dengan strategi layanan Pendidikan di era digital.
Semoga Program DS BEDAS segera bisa menjawab tuntutan dan tantangan era digitalisasi pendidikan khususnya di Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Transformasi digital akan menjadi momentum besar dunia pendidikan ketika perubahan dari segala aspek lini kehidupan sudah beralih menggunakan teknologi digital sebagai pilarnya