Konten dari Pengguna

Briket Class, Inovasi Memanfaatkan Kotoran Sapi Menjadi Barang Bernilai Jual

ASYIFA AZDKIAH HAQIQI
saya adalah mahasiswa S1 Psikologi, saya aktif dalam beberapa organisasi di dalam kampus maupun di luar, menyukai hal yang baru serta memiliki berbagai macam hobi diantaranya yaitu: berenang, menulis, melihat dan memotret langit, serta traveling.
12 Agustus 2024 9:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ASYIFA AZDKIAH HAQIQI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu-ibu masyarakat desa Kebongulo sedang praktek membuat briket dari kotoran sapi
zoom-in-whitePerbesar
Ibu-ibu masyarakat desa Kebongulo sedang praktek membuat briket dari kotoran sapi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Boyolali, Minggu 11 Agustus 2024 - Tim PPKO IMM Al-Ghozali di Desa Kebongulo Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali melakukan pelatihan pengolahan briket dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber daya alam yang melimpah di desa.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan briket berlangsung pada hari Minggu, 11 Agustus 2024 pada pukul 09.30-10.30 WIB. Dalam pelaksanaannya, tim PPKO bekerja sama dengan aparat desa serta 20 ibu-ibu peserta di Desa Kebongulo.
"Harapannya kegiatan ini dapat menambah wawasan dan manfaat, baik untuk warga atau Tim PPKO sendiri," ujar Khansa, Anggota PPKO IMM Al-Ghozali.
kerja sama masyarakata Kebongulo dengan tim PKKO Al-Ghozali dalam menyulap kotoran sapi menjadi Briket
Masyarakat desa antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Program ini tidak hanya bertujuan mengolah kotoran sapi menjadi briket, namun harapannya dapat membuka peluang menyalurkan kreativitas bagi masyarakat desa terutama ibu-ibu karena bahan utama yang digunakan melimpah di desa dan proses pengolahan yang mudah.
"Awalnya kaget karena kotoran sapi yang digunakan tidak ada bau mungkin karena sudah dikeringkan bahkan warnanya menjadi hitam pekat. Menurut saya pelatihan ini cukup menambah wawasan baru karena ini pertama kali ada di Desa Kebongulo" ujar Nia Daniati RT 08, perwakilan ibu-ibu peserta yang mengikuti pembuatan briket. "Saat mencoba membuat briket, saya merasa senang dan penasaran. Apakah akan bau karena ini berasal dari kotoran sapi. Tapi, waktu mencoba ternyata tidak bau. Saya juga menjadi lebih paham karena sebelumnya pelatihan tentang pupuk dan saat ini briket. Dengan kegiatan ini, saya berharap bisa mengajarkan apa yang saya dapat kepada ibu-ibu PKK karena bahan yang diperlukan mudah didapatkan," tambah Sri Suwarni RT 01 Desa Kebongulo, perwakilan dari ibu-ibu peserta yang mengikuti pembuatan briket.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini memberikan pemahaman mengenai pembuatan briket mulai dari kotoran sapi yang dikeringkan hingga menjadi briket sekaligus membekali peserta dengan keterampilan untuk mengolah kotoran sapi yang melimpah.
Program PPKO IMM Al-Ghozali ini merupakan salah satu program pengabdian yang berhasil lolos seleksi proposal dari DIKTI.