Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Menteri Edhy Dengarkan Keluhan Nelayan Bangka Belitung
16 November 2019 21:30 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia, Edhy Prabowo didampingi Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, meninjau Muara Sungai samping PPN Sungailiat, Sabtu (16/11/2019).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu Edhy Prabowo juga meninjau TPI Ketapang Pangkalpinang dan TPI Kurau Kabupaten Bangka Tengah.
Menteri KP menyempatkan diri untuk berdialog dengan nelayan, pelaku perikanan dan UMKM serta stakeholders perikanan.
Edhy Prabowo menyampaikan, kedatangannya ke Bangka Belitung dalam rangka melihat permasalahan dan meninjau kondisi nelayan.
Dari hasil dialog terungkap permasalahan yang ada di Bangka Belitung, diantaranya pendangkalan muara atau mulut pelabuhan di beberapa wilayah. Selain itu para nelayan dan pelaku usaha perikanan mengeluhkan murahnya harga jual ikan, sulitnya mendapatkan bahan bakar serta penambangan ilegal.
Edhy Prabowo minta pihak terkait jangan hanya berdiam diri, tetapi harus berinovasi. Hal itu, kata dia, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang mengedepankan inovasi.
“Permasalahan-permasalahan yang ada akan kami koordinasikan. Jika hal tersebut bisa diselesaikan oleh KKP, akan segera kami tindaklanjuti. Dan jika membutuhkan koordinasi antar kementerian atau lembaga, maka hal itu akan dibicarakan kepada pihak terkait,” kata Edhy Prabowo.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengaku senang lantaran Menteri Kelautan dan Perikanan RI mau berkunjung dan mendengarkan langsung permasalahan yang ada di Bangka Belitung.
Menurut Erzaldi selama ini pihaknya telah bekerja maksimal sesuai dengan visi dan misi mengembalikan kejayaan kemaritiman negeri ini.
“Dengan kehadiran Bapak Menteri ini, akan semakin memantapkan langkah Bangka Belitung dalam memajukan bidang kelautan dan perikanan,” tukas Erzaldi