Pemprov Babel Siapkan Strategi Menekan Angka COVID-19

Konten Media Partner
18 Mei 2021 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman. (Ist)
ADVERTISEMENT
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman akan menyiapkan strategi untuk menekan angka kenaikan kasus COVID-19. Sosialisasi dan patroli terus diupayakan agar masyarakat mengerti dan paham, sehingga masyarakat menjadi disiplin dalam hal penegakan protokol kesehatan penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Babel masuk dalam 10 provinsi yang mengalami kenaikan positif pada pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, kita masih terus berusaha agar tidak hanya ekonomi saja yang naik, tapi harus seimbang dengan kondisi kesehatan masyarakat yang bebas COVID-19,” ungkap Erzaldi usai mendengar pengarahan Presiden Republik Indonesia (RI) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah seluruh Indonesia, yang diikuti secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.
Lebih lanjut dijelaskan Erzaldi, pihaknya akan membentuk tim gabungan sosialisasi yang terus mengingatkan masyarakat. Kegiatan ini akan dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Jika masih tidak dapat dikendalikan, pemerintah terpaksa menyelesaikan peraturan daerah yang akan memberlakukan sistem denda pada para pelanggar protokol kesehatan COVID-19.
Selain masalah ekonomi, pertemuan ini juga mengingatkan kembali akan potensi kasus COVID-19. Pemerintah menekankan bahaya mudik ditengah perayaan Idulfitri. Namun, 1,4 juta penduduk Indonesia masih melakukan mudik. Tidak hanya ketika Idul Fitri, tapi juga pasca perayaan yang masih harus terus diawasi. Diperkirakan akan terjadi lonjakan arus mudik ketika larangan mudik mulai dilonggarkan.
ADVERTISEMENT
Erzaldi menegaskan setiap pengunjung yang masuk ke Babel diwajibkan untuk melakukan tes antigen. Pengunjung tidak perlu khawatir, karena tes antigen ini akan diberikan secara gratis. Hal ini berlaku bagi perjalanan udara maupun laut.
Sebelumnya pada pertemuan itu, Presiden RI menyampaikan pertumbuhan ekonomi quartal pertama, semua daerah negatif kecuali 10 provinsi, yakni Riau, Papua, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dan Maluku Utara. Sedangkan 24 provinsi lainnya masih negatif semua.
Presiden Jokowi mengatakan pandemi COVID-19 menjadi cobaan bagi seluruh kepala daerah. Dirinya mengingatkan untuk memastikan ‘gas rem’ kebijakan. Karena keseimbangan kesehatan sekaligus ekonomi menjadi keutamaan.
“Secara nasional sudah ada perbaikan ekonomi, tapi target kita belum tercapai. Kita harapkan adanya pertumbuhan ekonomi dari daerah, baik kabupaten maupun kota. Saya harapkan walikota, bupati, dan gubernur bekerja keras, karena kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.
ADVERTISEMENT