Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Istinja yang Benar dalam Islam
5 Februari 2025 10:18 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istinja' dilakukan dengan cara yang telah ditentukan dalam syariat agar tubuh terbebas dari najis yang dapat menghalangi sahnya ibadah, terutama salat.
Dalam pelaksanaannya, tata cara istinja' bisa menggunakan air atau benda suci lainnya yang diperbolehkan. Dengan memahami dan menerapkan tata cara istinja' yang benar, seorang Muslim dapat menjaga kebersihan diri serta meningkatkan kualitas ibadahnya.
Tata Cara Istinja yang Benar dalam Islam
Tata cara istinja' merupakan hal penting dalam ajaran Islam yang berkaitan dengan kebersihan dan kesucian diri.
Dikutip dari laman kalsel.kemenag.go.id, istinja adalah membersihkan najis yang keluar dari dubur dan kubul atau kemaluan menggunakan air, batu, tisu, atau benda semacamnya yang suci dan bersih.
Islam menjelaskan bahwa alat istinja yang lazim adalah air dan batu atau benda lain yang memiliki sifat dan fungsi sama dengannya.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan tata cara istinja' yang benar, seorang Muslim tidak hanya menjaga kebersihan fisik, tetapi juga memastikan ibadahnya sah dan diterima.
Oleh karena itu, memahami tata cara istinja' dengan baik menjadi bagian dari kepatuhan terhadap ajaran Islam dalam menjaga kebersihan dan kesucian.
Artikel ini akan membahas tata cara istinja yang benar dalam Islam, mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan, serta adab-adab yang perlu diperhatikan.
Pentingnya Istinja dalam Islam
Istinja memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam, baik dari segi kebersihan tubuh maupun kesucian jiwa.
Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, yang artinya menjaga kebersihan tubuh merupakan bagian dari ajaran agama yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan kehati-hatian. Dalam hadis Rasulullah saw, dijelaskan:
ADVERTISEMENT
"Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)
Seseorang yang ingin melaksanakan ibadah , seperti salat, harus dalam keadaan suci. Oleh karena itu, istinja yang benar dan menyeluruh sangat penting agar seorang Muslim tetap terjaga kesuciannya.
Adab Sebelum dan Selama Istinja
Sebelum melaksanakan istinja, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan, antara lain:
ADVERTISEMENT
Tata Cara Istinja yang Benar
Setelah buang air, baik itu buang air kecil atau besar, berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk melakukan istinja dengan benar:
a. Membersihkan dengan Tangan Kanan atau Kiri
Penting untuk diketahui bahwa dalam Islam, tangan kiri digunakan untuk membersihkan diri setelah buang air. Tangan kanan digunakan untuk kegiatan lainnya yang lebih suci, seperti makan, memberi salam, dan sebagainya.
Namun, jika dalam keadaan darurat atau terpaksa, penggunaan tangan kanan untuk istinja tidak menjadi masalah, asalkan kebersihan tetap terjaga.
b. Menyiram dengan Air
Cara yang paling utama dan dianjurkan dalam istinja adalah dengan menggunakan air. Hal ini berdasarkan pada banyak hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah saw menggunakan air untuk membersihkan diri setelah buang air. Misalnya, dalam hadis berikut:
ADVERTISEMENT
"Jika salah seorang di antara kamu buang air besar, maka hendaklah ia menggunakan air (untuk membersihkan diri)." (HR. Muslim)
Cara menggunakan air adalah dengan menuangkan air pada area yang kotor setelah buang air. Pastikan air yang digunakan cukup untuk membersihkan area tersebut hingga terasa bersih.
c. Menggunakan Tisu atau Kertas
Jika air tidak tersedia atau tidak memungkinkan untuk digunakan, menggunakan benda lain seperti tisu atau kertas yang bersih juga diperbolehkan.
Namun, penggunaan tisu atau kertas hanya dianjurkan sebagai alternatif, dan sebaiknya tetap dibarengi dengan pembersihan menggunakan air jika memungkinkan.
Dalam hal ini, tisu atau kertas yang digunakan untuk istinja harus cukup untuk membersihkan najis hingga area tersebut benar-benar bersih. Namun, penting untuk dicatat bahwa tisu atau kertas tidak dapat membersihkan dengan sempurna seperti halnya air.
ADVERTISEMENT
d. Urutan Penggunaan Air
Ketika membersihkan diri dengan air, urutan yang benar adalah memulai dari bagian depan ke bagian belakang untuk buang air kecil, dan sebaliknya (dari belakang ke depan) ketika buang air besar.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi najis ke area yang lebih sensitif dan menghindari penyakit yang dapat timbul akibat cara yang tidak benar.
e. Menjaga Kebersihan Setelah Istinja
Setelah melakukan istinja, sebaiknya membersihkan tangan dengan sabun atau air yang bersih untuk menghindari kontaminasi najis pada tangan. Jika menggunakan tisu, pastikan tisu yang digunakan dibuang dengan baik dan tidak berserakan.
Adab Setelah Istinja
Setelah selesai melakukan istinja, ada beberapa adab yang sebaiknya dilakukan, di antaranya:
1. Berdoa setelah Istinja
Sebagian ulama menganjurkan untuk berdoa setelah istinja agar segala najis dan kotoran yang telah dibersihkan tidak mempengaruhi kesucian tubuh. Doa yang biasa dibaca setelah istinja adalah:
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillahilladzi azhaba ‘anni al-adza wa ‘afani." (Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan segala kotoran dariku dan menyembuhkanku.)
2. Tidak berbicara di dalam WC
Disarankan untuk tidak berbicara saat berada di tempat buang air. Hal ini untuk menjaga kesucian dan kehormatan tempat tersebut.
3. Menghindari menggunakan tangan kanan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, tangan kanan digunakan untuk kegiatan yang lebih bersih. Oleh karena itu, hendaknya menggunakan tangan kiri saat membersihkan diri.
4. Memeriksa Kebersihan Diri
Setelah istinja', pastikan tubuh dan pakaian sudah bersih dari najis, sehingga siap untuk melaksanakan ibadah dengan kesucian.
Istinja dalam Kondisi Tertentu
Pada beberapa kondisi tertentu, seperti jika air sulit didapatkan atau ketika berada dalam perjalanan jauh, Islam memberikan kemudahan dalam tata cara istinja.
a. Menggunakan Tanah
Apabila tidak ada air, Islam membolehkan umat Muslim untuk menggunakan benda lain yang dapat membersihkan najis, salah satunya adalah tanah.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebut dengan tayammum, yang diperbolehkan dalam keadaan darurat. Dalam hal ini, cukup mengusap tangan dengan tanah yang bersih, kemudian mengusapnya pada bagian tubuh yang terkena najis.
b. Istinja dengan Alat Bantu
Bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik, penggunaan alat bantu atau bantuan orang lain untuk melaksanakan istinja adalah hal yang dibolehkan selama tujuan utama untuk membersihkan diri tercapai.
Hal-hal yang Dilarang Selama Istinja
Ada beberapa hal yang dilarang selama proses istinja, di antaranya:
1. Menghadap kiblat atau punggungnya menghadap kiblat
Dalam kondisi tertentu, seperti di luar ruangan atau di tempat yang tidak memiliki petunjuk arah kiblat, istinja tetap diperbolehkan. Namun, jika memungkinkan, hendaknya menghindari menghadap atau membelakangi kiblat ketika melakukan istinja.
2. Menggunakan sesuatu yang kotor
Tidak dianjurkan menggunakan benda yang sudah kotor atau bekas digunakan untuk najis lainnya, seperti daun kering yang sudah terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
3. Melakukan istinja di tempat yang terlarang
Dilarang melakukan istinja di tempat-tempat yang tidak layak atau tidak dihormati, seperti tempat ibadah atau tempat yang digunakan oleh orang lain.
4. Berbicara atau Bercanda di Tempat Membuang Air
Berbicara atau bercanda saat berada di tempat buang air dianggap tidak sopan dalam Islam. Tempat tersebut sebaiknya dijaga kesuciannya, dan sebaiknya kita menjaga kesopanan serta tidak melakukan percakapan yang tidak perlu.
Istinja adalah salah satu praktik kebersihan yang sangat penting dalam Islam. Melalui tata cara yang benar, seseorang dapat menjaga kebersihan tubuh dan memastikan kesucian dirinya untuk beribadah dengan sempurna.
Menggunakan air adalah cara utama yang dianjurkan, namun ketika tidak memungkinkan, alternatif seperti tisu juga diperbolehkan.
Sebagai seorang Muslim, penting untuk memahami dan mempraktikkan tata cara istinja yang benar, serta menjaga adab-adab yang terkait dengan kebersihan.
ADVERTISEMENT
Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman , dan setiap tindakan yang dilakukan dengan niat baik untuk menjaga kesucian diri adalah bagian dari pengamalan ajaran agama.
Dengan menjaga kebersihan, seorang Muslim tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga menjaga hubungan dengan Allah Swt dan sesama umat manusia. (Yln)
Baca juga : Tata Cara Sholat Tahajud beserta Bacaan Doanya
Live Update