Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-4 PAAI Bahas Isu Airtanah pada Era Digital

Konten Media Partner
6 November 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-4 digelar di Hotel Courtyard By Marriott, Kota Bandung, Rabu-Kamis (6-7 November 2019). (Foto-foto: Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-4 digelar di Hotel Courtyard By Marriott, Kota Bandung, Rabu-Kamis (6-7 November 2019). (Foto-foto: Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Era industri 4.0 atau yang lebih dikenal dengan era digital sudah mulai merambah ke berbagai bidang tak terkecuali soal airtanah. Era digitalisasi ini membawa tren otomatisasi dan pertukaran data, dengan melibatkan sistem komputasi dan jaringan internet pada pengelolaan airtanah agar bisa memberikan manfaat yang baik.
ADVERTISEMENT
Dampak perkembangan airtanah yang diikuti dengan industri 4.0 itu menjadi topik dari Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-4 Perhimpunan Ahli Airtanah Indonesia (PAAI) yang diadakan di Hotel Courtyard By Marriott, Kota Bandung, Rabu-Kamis (6-7 November 2019).
Dengan mengangkat tema "Berselaras Dengan Era Digital Untuk Kemajuan Airtanah Berkelanjutan", pertemuan ini melibatkan para ahli, pemerintah, akademisi, organisasi profesi, mahasiswa, praktisi dan profesional.
Acara ini dilaksanakan oleh panitia dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Magister Teknik Air Tanah Institut Teknologi Bandung (ITB), Perhimpunan Ahli Airtanah Indonesia, dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ketua Pelaksana PIT ke-4, PAAI Boy Yoseph mengatakan, tujuan diadakannya pertemuan tahunan ini untuk memperdalam pengetahuan ilmiah tentang airtanah dan melahirkan orientasi bersama untuk kemajuan teknologi dan keilmuan airtanah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi, khusus pertemuan kali ini tidak lepas dari kondisi sekarang ini di mana kita memasuki era digital. Paling tidak dari bidang airtanah ini lahir gagasan untuk menciptakan sesuatu yang bisa monitoring secara digital untuk kondisi airtanah di Indonesia," kata Boy.
Menurut dia, monitoring airtanah berbasis digital di Indonesia sudah dilakukan di beberapa daerah. Namun masih perlu upaya meningkatkan penggunaan teknologi agar memperkaya data kondisi airtanah.
"Sehingga dengan monitoring itu bisa diketahui apakah ada penurunan atau peningkatan muka airtanah baik dari level provinsi sampai ke pusat," ujarnya.
Penggunaan teknologi berbasis digital, lanjut Boy, memungkinkan suatu data yang dihasilkan bisa digunakan secara berkesinambungan.
"Data itu nantinya bisa dipakai pemerintah baik itu provinsi atau pusat dalam mengeluarkan aturan sesuai dengan data yang ada. Datanya yang sudah terdigitalisasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Acara PIT PAAI ke-4 ini dimulai dengan pemaparan dari para keynote speaker. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel. Ada juga kompetisi paper & poster yang digelar panitia. Sedangkan di hari kedua akan diumumkan pemenang kompetisi paper sekaligus penutupan. (Inf/Ananda Gabriel)