Kala PT Adaro Selesaikan Sengketa dengan Suku Dayak lewat Tembakan

Konten Media Partner
21 November 2018 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kala PT Adaro Selesaikan Sengketa dengan Suku Dayak lewat Tembakan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banjarhits.ID, TANJUNG - Tim keamanan Adaro Indonesia dikabarkan melepaskan tembakan di kawasan sengketa lahan antara Dayak dan Adaro Indonesia. Aksi ini terjadi di Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Alih-alih mereda, konflik lahan ini makin memanas di area konsesi PKP2B Adaro Indonesia.
ADVERTISEMENT
Deputi Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Ramond, membenarkan ada penembakan senjata api di kawasan lahan sengketa. Pihaknya menyesalkan tindakan petugas keamanan internal Adaro Indonesia lantaran berlebihan ketika mengamankan wilayah tambangnya.
"Kami tak berbuat anarkis apalagi mau bikin onar. Kami hanya melakukan pernyataan sikap terkait lahan warga Dayak. Dengan melakukan pembelaan dan perlindungan terhadap seorang warga Dayak di Tabalong atas sengketa lahan seluas 10 hektare," ucap Ramond kepada ditemui di Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong, Rabu (21/11).
Menurut Ramond, kejadian ini sekitar dua pekan lalu. Dayak, kata dia, berharap Adaro tidak melakukan pola-pola kekerasan dan represif terhadap warga. Ramond mendesak pihak Adaro Indonesia lebih mengedepankan asas kekeluargaan ketimbang represif. "Kami nilai jangan arogan lah," kata Ramond.
ADVERTISEMENT
Ditemui terpisah, Kepala Polres Tabalong, AKBP Hardiono, mengatakan polisi sempat menerima laporan dugaan penembakan di lahan sengketa itu. Menurut dia, penembakan ini bukan diarahkan ke sosok orang, melainkan tembakan peringatan dalam rangka pengamanan objek vital nasional lokasi tambang Adaro Indonesia.
"Kami tegaskan (penembak) itu bukan anggota Polres Tabalong, tapi petugas keamanan internal Adaro. Kan ada Brimob. Kan objek vital nasional, tembakan peringatan saja," ucap Hardiono. Namun, ia mengaku tak tahu detail kapan penembakan itu terjadi.
Sikap represif ini merupakan reaksi terhadap kelompok masyarakat Dayak yang mengatasnamakan Barisan Masyarakat Dayak Adat (Batamad) yang melakukan pembelaan terhadap salah satu warga yang tanahnya dinilai dikuasai PT Adaro Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak akan meninggalkan lokasi tersebut sampai masalah terselesaikan dengan baik oleh PT Adaro Indonesia,” kata Ramond di Banjarmasin, Minggu (21/10). Ramond mengatakan ia hanya membantu ketika masyarakat Dayak meminta bantuan dengan dasar warga Dayak berdiri di atas kebenaran.
“Kepemilikan lahan ini bukan hanya mengaku-ngaku, tapi dibuktikan dokumen lengkap sebagai pemilik lahan dan sampai saat ini terdaftar sebagai pembayar pajak yang sah atas lahan tersebut,” kata Ramond. (Anang Fadhilah)
Aktivitas tambang Adaro (Foto: Adaro.com)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas tambang Adaro (Foto: Adaro.com)
Foto: Ilustrasi Adaro.